Mohon tunggu...
Michael Fernando
Michael Fernando Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Seorang siswa yang ingin terus berkembang bersama dengan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimanakah Plastik Mempengaruhi Hormon dan Kesuburan Kita?

28 April 2024   01:10 Diperbarui: 28 April 2024   23:23 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah plastik merupakan tantangan mendesak yang membutuhkan solusi inovatif. Salah satu solusi utama adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Di Indonesia, sekitar 80% sampah laut berasal dari darat, dan sekitar 30% adalah sampah plastik. Setiap tahun, sekitar 1,29 juta ton sampah plastik memasuki perairan Indonesia, berkontribusi pada akumulasi sampah lokal.

Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai secara signifikan dapat mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan. Adopsi kebijakan dan regulasi untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai, seperti pelarangan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan restoran sangatlah diperlukan. Alternatif pengganti plastik, seperti alat makan berbahan stainless steel atau kaca, juga penting dalam mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.

Teknologi satelit telah menjadi alat penting dalam melacak penyebaran plastik di lautan. Para ilmuwan dari University of Michigan telah mengembangkan metode baru untuk menemukan dan melacak mikroplastik dalam skala global menggunakan satelit CYGNSS milik NASA. Satelit ini awalnya dirancang untuk mengukur kecepatan angin dengan memanfaatkan gambar radar yang menampilkan permukaan laut, namun, juga dapat membantu melacak lokasi di mana sampah laut, termasuk mikroplastik, berada. Diharapkan solusi ini dapat mengatasi tantangan global dalam pengelolaan sampah plastik secara lebih efektif dan terarah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa urgensi penanganan masalah mikroplastik dan dampaknya terhadap kesehatan manusia serta lingkungan sangatlah tinggi. Mikroplastik, dengan kemampuannya mengganggu sistem hormonal dan potensinya sebagai pembawa senyawa berbahaya seperti Bisphenol A (BPA), menimbulkan masalah serius terhadap kesehatan manusia, terutama terkait dengan gangguan reproduksi dan risiko infertilitas. Pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan menjadi solusi utama, termasuk pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, adopsi kebijakan pembatasan, dan pengembangan alternatif pengganti plastik. Penggunaan teknologi satelit dalam melacak dan mengelola sampah plastik di lautan juga menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia secara global. Dengan tindakan yang tepat dan terkoordinasi, kita dapat meminimalkan dampak negatif mikroplastik serta membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

 Sumber:
file:///C:/Users/HP/Downloads/jm_biomedik,+3.+(6)+ok+Nuriyah+testosteron+82-87.pdf----
 https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/download/54754/24515
 https://www.greeners.co/ide-inovasi/mikroplastik-kini-dapat-dilacak-dengan-satelit/
 https://www.medichecks.com/blogs/testosterone/why-do-gen-z-and-millennial-men-have
lower-testosterone
 https://ayosehat.kemkes.go.id/mikroplastik--wujudnya-tak-nampak-dan-dampaknya-tak-t
 erduga
--------
 https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/download/2511/1519
 https://fmcginsights.org/berita-artikel/sejarah-bpa-1-dari-estrogen-sintetik-hingga-plastik
keras
 https://nasional.tempo.co/read/1782706/bpa-dari-sejarah-hingga-berujung-pro-kontra
 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/download/8846/5194
 https://jurnal.uns.ac.id/dedikasi/article/view/73555
 https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/view/72177
 file:///C:/Users/HP/Downloads/2511-12227-1-PB.pdf
 https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/29/190100523/ikan-nila-mengandung-mikr
 oplastik-ikan-di-pulau-jawa-tak-layak-dikonsumsi?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun