Kesimpulannya, kasih Tuhan adalah berkat yang sangat dirindukan setiap pribadi, karena kasih Tuhan adalah sumber keselamatan dan hidup kita. Kasih Allah ini selalu hadir dalam hidup kita, hanya saja tidak semua orang menyadarinya. Untuk itu, kita harus mempercayai bahwa Allah senantiasa mengasihi kita dan sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya.
Meneladani Kristus
Setelah menyadari betapa besar kasih Allah dalam hidup kita, kita juga perlu mengenal lebih dalam diri Allah. Dengan mengenal-Nya, kita akan lebih dekat dengan Allah dan dapat meneladani sikap-Nya. Meskipun Allah adalah sosok yang transenden (jauh), kita tidak perlu khawatir, karena dengan kehadiran Yesus Kristus di tengah kita, Allah telah hadir dan tinggal dekat dalam hidup kita.Â
Kehadiran Kristus menjadi berkat, karena melalui Kristus kita mengenal Allah secara lebih dekat. Yesus adalah gambaran Allah yang hadir di tengah kita, seperti yang tertulis, "Barang siapa mengenal Aku, ia mengenal Allah." Melalui teladan kasih Kristus, kita diharapkan dapat mengambil bagian dalam tugas dan karya-Nya, yaitu mewartakan kabar sukacita.
Yesus adalah guru hidup dan teladan kita. Setiap tindakan-Nya dapat kita renungkan, seperti dalam peristiwa kelahiran-Nya. Yesus yang lahir di keluarga miskin menjadi contoh kerendahan hati.Â
Sebagai Anak Allah, Ia bisa saja memilih untuk lahir di keluarga yang lebih baik, namun Ia memilih untuk lahir di palungan, tempat yang sederhana. Tindakan Kristus ini menggambarkan Allah yang selalu memperhatikan dan menganugerahkan rahmat-Nya bagi orang-orang yang berserah dan percaya pada-Nya. Kehadiran Yesus di dunia menunjukkan kerendahan hati yang sejati.
Kerelaan Yesus untuk turun ke dunia dan lahir di palungan hanya untuk menyelamatkan kita mengajarkan kita untuk rendah hati. Kita diajak untuk tidak hanya melihat ke atas, tetapi juga ke bawah, bersyukur, dan "membumi." Tuhan Yesus hendak menunjukan makna kerendahan hati, pengharapan dan kasih.Â
Dari peristiwa tersebut, kita dipanggil untuk mewartakan kabar sukacita kepada mereka yang membutuhkan, serta menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada sesama.
Kerelaan Yesus mengajak kita untuk menyadari bahwa masih banyak orang yang terjebak dalam gurun kehidupan, mereka yang benar-benar menantikan kehadiran Sang Penyelamat. Kita diajak untuk mewartakan kabar sukacita kepada mereka, memberikan kasih sayang dan kepedulian yang mereka butuhkan.Â
Menjadi ilahi tidak hanya dicapai melalui ungkapan iman, tetapi juga melalui perwujudan iman itu sendiri. Perwujudan iman membawa kita pada keilahian yang "menjadi ilahi dengan menjadi manusiawi."
Kehadiran Yesus adalah perwujudan kasih Allah yang sangat besar. Dalam teologi, cinta Allah kepada manusia disebut sebagai "cinta agape," sebuah cinta yang hadir tanpa syarat. Cinta Allah pada manusia yang berdosa telah membawa kita kepada keselamatan.Â