Dasar pemikiran dari keputusan tersebut adalah bahwa jika tidak dilakukan seperti itu, maka dikhawatirkan akan menjamur pedagang-pedagang baru yang menjual barang tiruan yang diyakini merusak tatanan dagang barang yang sudah dibangun di Pasar ular Permai sejak lama.
Meninggalkan bagaimana cara para pedagang Pasar ular Permai menjawab tantangan MEA di masa mendatang serta semua keunikan dan sejarah perjalanan Pasar ular Permai yang sangat panjang, ada satu hal yang membanggakan yakni beberapa pedagang keramik Pasar ular Permai mulai berusaha membantu para pengrajin industri kreatif masyarakat di sekitar Pasar ular Permai.
Namun tentunya semua disesuaikan dengan barang yang diperdagangkan di Pasar ular. Salah satu contoh barang industri kreatif tersebut adalah kerajinan bunga kristal yang oleh para pedagang Pasar ular Permai dijadikan satu paket penjualan dengan keramik import baik guci maupun vas bunga.
"Walaupun sudah sejak lama kami dikenal sebagai pedagang keramik import, tapi pengrajin industri kreatif negeri sendiri bisa masuk juga sekarang namun dengan hasil industri yang sesuai pula, contohnya kerajinan bunga kristal itu," urai Noviyanti.
"MEA memiliki sisi positif dan negatif dari sudut pandang hal yang akan terjadi kedepannya, oleh karena itu antara kami dan industri kreatif dalam Negeri harus bersatu sebagai antisipasi efek negatif MEA saja. Untuk efek positifnya ya mari nikmati bersama," pungkasnya tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H