Mohon tunggu...
Michael CDN
Michael CDN Mohon Tunggu... -

" Kamu ada karena kami ada, Kamu berkuasa karena kami memberikan kekuasaan itu kepada kamu "

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buah Pikir dan Wujud Kepedulian Terhadap Pelaku Industri Kreatif Lokal

31 Oktober 2016   17:46 Diperbarui: 31 Oktober 2016   18:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Noviyanti Silitonga, Pemilik Toko Keramik Import

Toko " YANTI " Keramik Luar Negeri (import) berada di Pasar ular Permai atau Pasar ular lama tepatnya Pertokoan Pasar ular Lama No.54 Jalan Kebon Bawang V Lorong 104 Tanjung priok Jakarta utara.

Toko ini dirintis oleh Almarhum Bapak Silitonga sejak awal beliau mulai berkecimpung sebagai salah satu pedagang keramik import. Bahkan beliau merupakan salah satu penduduk sekitar Pasar ular Permai yang menjadi saksi perjalanan pasang surutnya Pasar ular Permai sekaligus anggota Pengurus inti Periode kedua Asosiasi Pedagang Pasar ular Permai (AP3) di era kepengurusan tahun 1960 hingga 1970.

Sepeninggal Silitonga, toko keramik dilanjutkan oleh generasi kedua beliau yaitu putrinya sendiri Noviyanti Silitonga atau akrab dibibir para pedagang lainnya dengan panggilan Yanti. Sejak dikelola oleh Yanti, toko keramik peninggalan Silitonga terus berkembang pesat dari satu toko menjadi dua toko. Dan Yanti sendiri dalam kepengurusan AP3 duduk dalam pengurus inti harian sebagai Bendahara.

Keramik import dagangan Yanti biasanya berasal dari negara-negara seperti Tiongkok, Italia, Republik Ceko, dan Spanyol. Jenis dan ukurannya cukup beragam, mulai dari souvenir, hiasan gantung, guci, vas bunga, hingga kristal asli dari ukuran kecil, sedang hingga ukuran besar.

Harga yang dipatok Yanti terbilang cukup bervariasi, yakni mulai 20.000 rupiah hingga 15.000.000 rupiah per barang. Sedangkan untuk alur pemesanan barang dagangannya, baik Almarhum Silitonga maupun Yanti memakai distribusi besar yang transit di Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Indonesia.

Bertemu Cendana News di toko keramik import miliknya, Yanti sedikit berbagi alur pemesanan barang yang biasa dilakukannya. Dikatakan ia banyak memanfaatkan fasilitas Blackberry maupun WA (WhatsApp) baik untuk memesan barang maupun mengecek barang keramik apa saja yang sedang digandrungi masyarakat serta menguntungkan untuk diperjualbelikan.

" biasanya saya melakukan perburuan barang terlebih dahulu, lalu menghubungi distributor langganan saya melakukan pemesanan baik untuk barang baru maupun pesanan berlanjut atau repeat order berdasarkan pesanan pelanggan," jelas Yanti.

Toko
Toko
Berikut alur pemesanan barang sampai pengiriman barang kepada pelanggan yang coba dibagikan Yanti kepada kami. Setelah menetapkan pilihan untuk barang pesanannya maka Yanti melakukan transfer uang sesuai harga barang yang dipesan sekaligus mengurus ekspedisi laut untuk kedatangan di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung priok, Jakarta utara. Sedangkan bagi para pelanggan Yanti baik grosir maupun perorangan yang tersebar di seluruh Indonesia sampai ke mancanegara, maka tidak jauh berbeda dengan cara Yanti memesan barang.

Pelanggan akan terlebih dahulu menghubungi Yanti baik untuk mengecek keberadaan barang maupun melakukan pemesanan. Setelah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka pembeli/pelanggan melakukan proses transfer uang kepada Yanti sesuai harga yang disepakati bersama sekaligus mengurus ekspedisi pengiriman laut via Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta utara.

" untuk pengiriman barang dalam negeri kami biasa menggunakan jasa ekspedisi lewat Pelabuhan Sunda kelapa untuk dalam negeri dan Pelabuhan Tanjung priok untuk pengiriman ke mancanegara," lanjut Yanti menjelaskan.

Selain kegiatan dagang sehari-hari dari Yanti seorang Ibu rumah tangga dengan tiga orang putra dalam mengelola toko keramik peninggalan ayahnya, ada satu hal lagi yang patut diapresiasi, yaitu keputusan Yanti untuk turut memberikan kesempatan bagi pelaku industri kreatif lokal Tanjung priok Jakarta utara untuk ikut berkembang. Ia bekerjasama dengan seorang pelaku industri kreatif lokal bunga kristal di wilayah Muara Bahari Tanjung priok Jakarta utara.

Di mata Yanti, industri kreatif lokal memberikan sumbangan besar terhadap perputaran keuangan Indonesia jika diberikan kesempatan untuk berkembang dalam wadah pengelolaan yang baik dan terarah.

"sebenarnya bukan saling membantu antar sesama pedagang menengah kebawah seperti kami saja intinya, akan tetapi ada esensi penting kedepannya yang patut jadi bahan pertimbangan mengapa pedagang perlu menggandeng pelaku industri kreatif lokal, yaitu pemerataan hasil industri lokal itu sendiri di Indonesia," urai Yanti.

Bagi Yanti, dalam kapasitasnya sebagai salah satu pengurus inti dari Asosiasi Pedagang Pasar ular Permai (AP3), selain mendukung kebijakan asosiasi, iapun harus turut memikirkan bagaimana cara tepat memberikan kesempatan bagi pelaku industri kreatif lokal untuk berkembang. Hal itu bukan sekedar memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyewa kios di Pasar ular Permai saja, akan tetapi dapat juga dalam wujud menampung hasil produksi tersebut dalam ikatan kerjasama titip-jual yang saling menguntungkan.

" tapi bukan sekedar kerjasama menguntungkan saja ya, akan tetapi menurut saya secara moralitas itu adalah bagaimana cara kami dari AP3 maupun cara saya pribadi sebagai pedagang untuk perduli kepada kawan-kawan pelaku industri khususnya industri kreatif lokal," lanjutnya.

Dari sudut pandang yang akan terjadi kedepannya, bila pelaku industri kreatif tersebut sukses dan seiring perkembangan media sosial yang semakin tak terbendung di Indonesia maka banyak yang mengetahui keberadaan untuk kemudian mendatangi atau menghubungi langsung kepada mereka untuk membeli barang, hal tersebut tidak menjadi masalah berarti bagi Yanti.

Salah satu contoh Bunga kristal buah tangan pelaku industri krreatif lokal yang coba digandeng Yanti untuk sama-sama meraih kesuksesan (michael cdn)
Salah satu contoh Bunga kristal buah tangan pelaku industri krreatif lokal yang coba digandeng Yanti untuk sama-sama meraih kesuksesan (michael cdn)
Baginya, pedagang memiliki satu tujuan yang sama, yaitu berkembang sampai ke titik kesuksesan usaha yang diinginkan. Dan semua pedagang baik itu besar, menengah, kecil, bahkan industri kreatif rumahan berhak menikmati kesuksesan tersebut.

" selain itu, rejeki itu Tuhan yang mengatur. Dan bagi saya ada hal yang lebih penting, yaitu bagaimana membina hubungan baik yang lama dengan seseorang, karena pada satu titik tertentu suatu saat semuanya akan saling membutuhkan untuk bersama-sama meraih kesuksesan atau mencari solusi akan masalah tertentu," kata Yanti lagi.

Mencoba berpikir jauh lebih kedepan terkait MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang pelatuknya segera ditarik maka hal yang dilakukan Yanti maupun AP3 terhadap pelaku industri kreatif harus dijadikan contoh positif bagi para pedagang lainnya. Walau ditengah pasang surut dunia bisnis yang tidak menentu di tanah air, namun Noviyanti Silitonga maupun AP3 mampu mengaplikasikan bagaimana seharusnya ekonomi Pancasila itu terjadi dalam tatanan kehidupan bisnis tanah air, yakni saling menggandeng antar lintas pelaku bisnis dari besar, menengah, maupun kecil demi mewujudkan sila kelima Pancasila yaitu " Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ".

Jika ada sepuluh Yanti dalam satu kecamatan, maka ada sepuluh pelaku industri kreatif kecil yang akan terbantu usahanya dalam hal meraih sukses. Lalu bagaimana jika ada sepuluh Yanti di setiap kecamatan di seluruh Indonesia, maka butuh waktu untuk menghitung berapa total pelaku industri kreatif lokal yang bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri mereka. Jika demikian, maka efek negatif MEA sudah tidak perlu diperdebatkan lagi di tanah air karena bangsa ini mampu bersatu untuk menghadapinya bersama-sama.

Saat ini Noviyanti Silitonga terus berusaha mengembangkan toko keramik peninggalan ayahnya sambil melaksanakan idealisme dirinya dalam konteks bekerjasama dengan pelaku industri kreatif lokal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun