Mohon tunggu...
michaelargaprasetyo
michaelargaprasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia

Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Fakultas Sastra dan Bahasa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, sangat suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Disinformasi di Media Sosial dapat Menimbulkan Berita Hoaks Berujung Kesalahpahaman dan Perpecahan

8 Desember 2024   14:52 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:58 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hoaks mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita. Jika ada seseorang yang mengatakannya, pasti kita dapat memahaminya. Dalam bahasa Inggris, hoaks merupakan adaptasi dari kata "hoax" yang memiliki arti berita palsu. Maka bisa disimpulkan bahwa hoaks adalah sebuah berita berisi informasi yang fakta atau kebenarannya sudah diubah sehingga menjadi berita yang tidak benar. Sebenarnya hoaks bukan hal baru di Indonesia. sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum ada internet. Orang zaman dahulu mengenal istilah surat kaleng. Beberapa orang mengatakan bahwa surat kaleng adalah surat yang diterima tanpa diketahui pengirimnya. Surat kaleng berisi hal-hal penting yang hendak disampaikan. Namun beberapa lainnya mengatakan bahwa surat kaleng adalah surat yang digunakan untuk menyebar berita bohong.

Jenis-jenis Hoaks :


Banyak sekali informasi yang dapat kita telaah, Akan tetapi, perlu adanya ketelitian sebelum menerimanya. Jangan sampai tertipu oleh informasi yang banyak didapat oleh orang lain. Berikut ini adalah jenis-jenis hoaks yang banyak beredar diantaranya :

1)Satire atau parodi
satire atau prodi adalah sebuah konten yang memang sengaja dibuat seseorang. Konten-konten jenis ini banyak digunakan untuk menyindir pihak tertentu. Selain itu, konten-konten jenis satire ini juga dibuat sebagai suatu bentuk kritik. Kritik yang disampaikan bisa dalam hubungan personal, kelompok dalam kelompok, maupun untuk mengkritik isu yang banyak terjadi di tengah masyarakat.

2)Misleading content (konten menyesatkan)
Misleading content atau konten yang menyesatkan juga kerap dibuat secara sengaja. Konten-konten jenis ini dibuat untuk menjelek-jelekkan seseorang atau sesuatu. Hal-hal yang diangkat dalam konten tersebut juga dapat menyangkut satu orang maupun banyak orang. Konten-konten jenis ini dibuat untuk menggiring opini masyarakat.

3)Manipulated content (konten manipulasi)
Konten manipulasi adalah sebuah konten yang sudah diedit. Konten-konten tersebut akan diedit sehingga tidak sesuai dengan konten aslinya. Konten-konten jenis ini dibuat untuk mengecoh para masyarakat yang membacanya. Kejadian seperti ini banyak dialami oleh media-media besar. Konten yang mereka buat akan diedit atau disunting oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Foto : Bijak Bermedia Sosial (Sumber BNPT)
Foto : Bijak Bermedia Sosial (Sumber BNPT)
OPINI TENTANG HOAX

Penyebaran Berita Hoax sudah sering terjadi dan pasti kita sudah tau banyak tentang hal itu,khususnya penyebaran berita hoax dalam media sosial munculnya Disinformasi bisa berakibat terjadinya Berita Hoax sehingga dari hal tersebut dapat memunculkan opini publik bahkan sampai pada perpecahan. Penyebaran berita hoax atau disinformasi yang kurang jelas mempengaruhi pola pikir banyak orang hal ini terjadi karena bebasnya akses untuk membuat akun media sosial sehingga banyak orang yang tidak bertanggung jawab membuat akun-akun palsu, dari hal inilah kemudian digunakan untuk menyebarkan Disinformasi berita hoax ke banyak orang atau Masyarakat. Dengan adanya akun-akun palsu yang tersebar ini banyak orang yang sulit mendapatkan kebenaran atas informasi, sehingga informasi yang didapat menjadi sulit atau disinformasi yang kemudian menimbulkan permasalahn yang pada akhirnya perpecahan pun terjadi. Sebagai orang yang giat dalam bermedia sosial seharusnya tidak terjebak dalam berita hoax tersebut supaya Informasi yang kita dapat menjadi informasi yang benar dan jelas tidak menjadi Disinformasi atau berita hoax Ketika kita mecoba menjelaskan kepada Pihak lain.

Adapun cara cerdas mencegah penyebaran Hoax di Media Sosial yang menjadikan Informasi tidak menjadi Disinformasi yaitu :

Berhati-hati dengan setiap judul dalam media sosial apalagi judul provokatif contohnya : banyak di media sosial youtube Judul deskripsi denga nisi yang ditayangkan berbeda, judul provokatif begitu kita tonton ternyata Disinformasi.

Cermati dan bijak dalam melihat Alamat situs usahakan bisa melihat dan jeli menyerap lampiran-lampiran yang dicantumkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun