Profil Petinju
Saul Alvarez
Saat ini, Saul Alvarez merupakan juara dari kelas menengah super dengan 61 kemenangan dan dua kekalahan. Petinju orthodox asal Mexico, berumur 33 tahun tersebut, berkarir di dunia tinju sebagai atlet dari tahun 2005 hingga sekarang. Memiliki jangkauan pukulan 70 inch  /  179 cm dan tinggi lima hingga enam inch  /  173 cm. Selain itu, Ia pernah melawan petinju elite lainnya, yaitu Dmitry Bivol, John Ryder, Gennady Golovkin dan berkat prestasinya yang gemilang  dijuluki dengan julukkan raja tinju dunia. Petinju tersebut sering dipanggil dengan sebutan Canelo, berasal dari kata Canelito, yaitu kayu manis kecil, karena warna rambutnya merah khas mirip dengan kayu manis tersebut.
Jaime MunguiaÂ
Sama-sama berkebangsaan dari Negara yang dijuluki dengan El Tri, Jaime Munguia memiliki tinggi dan jangkauan tangan yang lebih tinggi daripada Canelo, yaitu memiliki jangkauan pukulan 72 inch / 183 cm dan tinggi enam inch  /  183cm (Boxrec, 2024). Hingga saat ini, petinju orthodox berumur 27 tahun tersebut, telah mencetak 43 kemenangan dan satu kekalahan. Ia pernah melawan petinju elite dan memenangkan pertandingan, yaitu John Ryder, Sergiy Derevyanchenko. Ia mulai berkarir menjadi atlet tinju dari tahun 2013 hingga sekarang, berbeda sekitar delapan tahun pengalaman dengan Canelo.Â
Ulasan Pertandingan
Dari sisi Munguia,
Menurut Canelo, Jaime Munguia adalah petinju yang pintar, kuat, dan hebat. Terbukti dalam ronde per ronde, Munguia mengandalkan agresivitas yang tinggi dan menargetkan Canelo untuk jatuh di awal ronde dengan kombinasi pukulan jabnya. Namun, di ronde ke empat, Ia tak kuasa menahan pukulan uppercut keras yang mendarat di dagunya dari sang juara, sehingga tersungkur di atas kanvas. Efek dari pukulan uppercut kerasnya, membekas hingga ronde ke tujuh. Setelah bangkit dari kanvas, pergerakan kaki sang penantang, menjadi goyah dan pukulannya menjadi tidak sekeras dan seakurat di awal ronde. Â Secara bertahap di ronde ke 10, jumlah stamina yang dimiliki mulai menipis, sehingga kecepatan dalam melemparkan pukulan mulai menurun dan dapat dibaca oleh Canelo.
Dari sisi Canelo,
Menurut Munguia, Canelo adalah petinju yang lebih berpengalaman darinya. Selama bertanding melawan Munguia dari awal hingga ronde, Ia memiliki agresivitas yang sama baiknya dengan Munguia. Bedanya, Canelo mulai agresif mulai ronde ke tujuh, sedangkan di awal ronde, Canelo melemparkan hanya sedikit pukulan jab ke perut namun kuat dan penuh perhitungan. Di ronde keempat, perhitungan Canelo mulai membuahkan hasil dengan pukulan uppercut yang mampu menembus pertahanannya. Pukulan-pukulan yang diberikan oleh Canelo memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan Munguia dan kekuatannya, bisa dipertahankan hingga ronde ke 10.
Hasil Pertandingan
Baru-baru ini pada Sabtu, 4 Mei 2024, salah satu pertandingan tinju profesional  terbesar untuk memperebutkan sabuk dari kelas menengah super, yaitu dengan ketentuan bobot 76,2 kg antara sang juara, Canelo Alvarez melawan sang penantang, Jaime Munguia dimulai dari pukul delapan malam di T-Arena, Las Vegas. Canelo dengan bobot 75,7 kg dan Munguia dengan berat 75,9 kg telah selesai memperebutkan empat sabuk, yaitu IBF (International Boxing Federation), WBA (World Boxing Association), WBC (World Boxing Council), WBO (World Boxing Organization) selama 12 ronde pertandingan dan dimenangkan oleh sang juara bertahan, Canelo dengan unanimous decision, yaitu berdasarkan skor dan poin dari ketiga juri, yaitu 116-111, 117-110,  dan 115-112.
Sekian.
Semoga bermanfaat!
Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P.
Daftar pustaka
https://nocindonesia.id/sport/view/boxingÂ
https://boxrec.com/en/box-pro/348759
https://en.wikipedia.org/wiki/Jaime_Mungu%C3%ADa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H