Mohon tunggu...
Michael Adrian Iskandar
Michael Adrian Iskandar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya menulis artikel tentang Pangan, yaitu pangan fungsional, pengolahan dan pengemasan pangan, serta bahan baku pangan. Juga, saya memiliki minat di bidang menggambar dan olahraga tinju. Bisa dihubungi melalui email: michaeladrian31@gmail.com. terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kiat Mengurangi Stress pada Atlet Tinju: Sebuah Ulasan

5 Mei 2024   12:15 Diperbarui: 5 Mei 2024   12:50 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio: pexels.com

Latar belakang

Sesungguhnya, peran pelatih tidak bisa terlepas dari tiga peran, yaitu orang tua, teman, dan guru dari sang petinju. Seorang orang tua, artinya Ia dapat mendidik anak buahnya dengan pesan moral dan etika yang baik. Seorang teman, artinya bisa diajak diskusi, tukar pikiran, sharing. Seorang guru, artinya Ia dapat membimbing dan mengajarkan strategi bagi para petinju seutuhnya. 

Menurut saya, guru yang baik bukanlah guru yang dilihat dari jenjang pendidikan dan banyaknya sertifikasinya saja, melainkan memiliki kesabaran dan keinginan untuk membuat anak didiknya mengerti tanpa mengubah keseluruhan jati dirinya. 

Secara umum, pelatih olahraga merupakan mantan atlet sehingga lebih berpengalaman di bidangnya, mengetahui teknik-teknik lawan, dan cara mengatasinya.  Dalam mencetak atlet tinju yang berkompeten dan berprestasi, adanya hubungan interpersonal antara atlet dan pelatih yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan dari atlet. 

Sebelum bertanding, kondisi fisik dan psikis atlet tinju idealnya perlu dalam kondisi yang prima. Namun, karena adanya latihan yang intensif terus-menerus, tingginya usaha dalam mempertahankan berat badan yang ditargetkan, banyaknya ekspektasi yang dititipkan untuk mengharumkan nama negara kelahirannya, tidak serasinya hubungan atlet dengan pelatih dan lingkungan adalah tantangan yang dialami petinju. 

Hal-hal tersebut dapat memicu atlet menjadi stress, sehingga performa atlet menurun, misalnya lebih sering terjadi banyak pelanggaran sikap, ketidakstabilan dalam mengontrol emosi saat berlatih dan bertanding, kurangnya fokus yang bisa berujung pada penurunan performa atlet saat bertanding dan berlatih. 

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Psychology tahun 2015, menegaskan bahwa telah terbukti secara pengujian statistik, kekhawatiran (anxiety, dibaca ensaiti), yaitu respon dalam menghadapi stress yang ada pada atlet, paling tinggi ditemukan di cabang olahraga tinju bila dibandingkan dengan cabang olahraga bela diri lainnya, misalnya gulat, angkat beban, dan kickboxing.   Oleh karena itu, beberapa kiat untuk mengurangi stress pada atlet tinju ini perlu dibahas. 

Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan kiat-kiat yang bisa dilakukan atlet tinju dan pelatihnya  dalam mengurangi stress. 

Pembahasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun