Pukulan hook, disebut juga dengan pukulan kait karena menyerupai kait bersudut 45 derajat siku. Tenaga yang dikeluarkan dari hook tergantung dari kekuatan putaran pinggul dan bahu.Â
Pukulan kait ini cukup riskan terkena pukulan balik / counter attack, karena jarak pukulnya yang dekat. Namun, pukulan ini memiliki keunggulan, yaitu resiko knockdown lebih besar menggunakan pukulan ini bila pukulan mendarat pada dagu lawan. Sehingga pukulan ini sering digunakan untuk membuat lawan jatuh (Bingul, 2018).Â
Dapat disimpulkan dari Journal of Education and Training Studies tahun 2018 dalam meningkatkan pukulan hook, seorang atlet tinju perlu rajin berlatih menggunakan metode sandbag, dan mitt workout.Â
3. Pukulan Uppercut
Pukulan uppercut merupakan pukulan lengan  yang memotong dari bawah ke atas menggunakan siku yang dilipat. Berdasarkan Soedjatmiko (2020), pukulan uppercut terdiri dari dua jenis, yaitu pendek dan panjang.Â
Uppercut pendek digunakan untuk lawan yang menunduk sedangkan uppercut panjang efektif digunakan untuk lawan yang sering melontarkan jab. Namun, perlu berhati-hati digunakan, karena pukulan long uppercut karena sering dimanfaatkan oleh lawan. Pukulan ini paling memanfaatkan gerakan rotasi pundak, dan paling sedikit mengandalkan rotasi  pinggul. Menurut Bisa pukulan uppercut merupakan salah satu pukulan yang mematikan untuk menjatuhkan lawan, bila disertai dengan kekuatan daya ledak otot dengan menggunakan teknik yang sesuai.Â
4. Pukulan Straight
Pukulan Straight berfungsi untuk menembus pertahanan lawan, berpotensi untuk meningkatkan hasil skor pertandingan (Cheraghi, 2014) dan sering digunakan dalam pertandingan Olympics.Â