mungkin pusaramu sudah mengering
tapi air mata ini masih saja membasahi nurani dan mataku
betapa merindu hati ini pada muÂ
betapa aku ingin melihat wajahmu
walau hanya dalam mimpi.
kutatapi fotomu
semakin menyayat hati ini
bukan karena benci
tapi masa lalu seakan mengejarku
meremukkan semangatku
sampai ke tulang tulang.
maaf belum terucap dari bibirku
dan belum melayang sampai ke telingamu
kau telah pergi
yang aku tahu:Â
aku sayang padamu
dan kau sayang padaku
teriring doa dan air mata
semoga kau berbahagia di alam baka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!