Mohon tunggu...
Michael Mario
Michael Mario Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga, menulis, Dan bergaul/mahasiswa aktif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid -19? Angka Kemiskinan di Gunung Kidul Meningkat

16 Desember 2022   12:42 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:41 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan adalah salah satu perseteruan primer bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia adalah salah  satu negara berkembang yang mempunyai jumlah penduduk miskin yang cukup banyak. Pada Indonesia sendiri ada daerah yang pula mempunyai relatif tinggi jumlah angka kemiskinan yaitu wilayah Istimewa Yogyakarta.  

Memang buat waktu ini kemiskinan ialah keliru satu problem yang cukup besar  di alami oleh daerah spesial Yogyakarta, bagaimana tidak untuk saat ini Yogyakarta merupakan wilayah yg memiliki angka kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa,terutama pada Gunung Kidul itu sendiri. Pandemi covid19 yang telah berlangsung lama   berdampak cukup berat terhadap rakyat Gunungkidul.Lesunya aktivitas perekonomian akibat adanya kebijakan restriksi sosial, berakibat sejumlah sektor bahkan meninggal suri. Badan pusat Statistik (BPS) Wonosari merilis adanya peningkatan prosentase kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul. Adapun peningkatan prosentase kemiskinan yang terdata pada tahun 2020 silam mencapai 0,46 % Bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data yang di dapat, angka kemiskinan di Gunung Kidul mengalami kenaikan 0,46 persen dari 2019 sebesar 16,61 % naik menjadi 17,07 persen di 2020," pungkasnya di Gunung Kidul, Kamis.mengatakan kenaikan angka kemiskinan di Gunung Kidul disebabkan adanya pandemi Covid-19. pada ketika disurvei memberikan indikator penurunan pendapatan sehingga berpengaruh terhadap yang akan terjadi survei. Walaupun pandemi terjadi namun masih banyak pariwisata di gunung kidul yg masih ngeyel membuka kawasan wisatanya tanpa ada nya prokes, hal itu dilakukan rakyat setempat buat tetap memiliki pemasukan sehingga mereka bisa menerima penghasilan pada saat pandemi.

Walaupun pemerintah menghimbau dan  memberi arahan buat menutup seluruh daerah pariwisata pada Indonesia,namun terdapat beberapa kawasan wisata pada Gunung kidul tetap masih buka, warga  tetap ngeyel buat terus menerima penghasilan sebagai akibatnya mereka bisa bertahan serta mendapat pemasokan pada ketika masa pandemi ini.  Sulitnya mencari uang serta sulitnya mencari lapangan pekerjaan, membuat mereka yang bekerja di bidang pariwisata memanfaatkan hal ini, buat terus menerima pemasukan tanpa mempertimbangkan bahaya nya pandemi covid-19 waktu itu.

Akibat pandemi di gunung kidul sangat mensugesti pengangguran sehingga banyak yg pada phk, pada rumahkan, serta lainnya. Ekonomipun warga  pun turun dampak pandemi, dikarenakan perjuangan-perjuangan kecil hingga besar  yang gulung tikar serta pariwisata yg tutup. tak hanya berdampak di ekonomi saja, namun pula berimbas terhadap dilema kesehatan, sebagai akibatnya rakyat juga perlu mendapatkan bantuan kesehatan pada ketika pandemi.akibat lanjutan pada bidang sosial serta ekonomi akibat pandemi Covid-19 diperkirakan akan berlangsung relatif lama , maka upaya pengentasan kemiskinan di DIY perlu mengalami penyesuaian supaya implementasinya lebih efektif serta efisien. Upaya yang dilakukan adalah melalui program-program yg menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, donasi sosial, dan  upaya pemberdayaan pengembangan ekonomi masyarakat. Upaya-upaya itu dimaksudkan buat pemulihan ekonomi serta sekaligus jua penanganan covid19. sehingga memulihkan perekonomian yg terdapat di gunung kidul dan  wilayah di sekitarnya.

Jika ditinjau perkara kemiskinan merupakan konflik kesejahteraan sosial pada Indonesia, yg sering pada hubungkan dengan kesulitan, serta kekurangan pada berbagai keadaan hayati. Terutama di gunungkidul sendiri. Kemiskinan pada warga  gunungkidul ditimbulkan kurangnya akses rakyat pada asal kehidupan. Keterbatasan tadi disebabkan tak saja warga  kurang pengetahuan serta ketrampilan namun pula disebabkan oleh struktur yang membuat mereka buat tidak mempunyai akses.

Sehubungan menggunakan itu, program pemberdayaan menjadi cara buat mengentasan kemiskinan. Apalagi selama pandemi warga  pada gunung kidul banyak kawasan/lapangan pekerjaan yang tutup lama , yg mengakibatkan rakyat disana sangat sulit mencari penghasilan sehingga banyak yg mengangur. sebagai akibatnya pemerintah memunculkan program-acara yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hayati di Gunung Kidul,tujuannya untuk memulihkan perekonomian disana dan  meminimalisir kemisikan agar tidak semakin semakin tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun