Mohon tunggu...
Michael PutraKurniawan
Michael PutraKurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa SMA

Saya adalah seorang yang lumayan rajin dan tekun mendalami ilmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karen's Diner di Jakarta Kurang Diminati?!

28 Februari 2023   11:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   10:59 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Restoran Karen's Diner merupakan salah satu restoran yang berkedatangan pada masa pandemi covid - 19 dimana mereka menyajikan hidangan ala Amerika Serikat. Restoran ini memiliki konsep yang unik dengan dekorasi yang klasik serta menu yang beragam, seperti burger, hotdog, steak, dan sebagainya.


Restoran ini dianggap unik dan digemari banyak kalangan dikarenakan menghadirkan sebuah konsep yang unik, dimana mereka melakukan good food terrible service. Istilah tersebut mengartikan Karen's Diner ini menghadirkan berbagai makanan ala Amerika atau ala barat yang enak tetapi memberikan sebuah pelayanan yang buruk atau juga dapat dibilang kasar. Semua staf yang bekerja di Keren's Diner akan menghadirkan pesanan pelanggan dengan perilaku yang kurang sopan dan tidak ramah. Terkadang, para staf juga mungkin akan merendahkan atau mengejek pelanggan yang datang.


Meskipun tempat ini tersebar luas di Amerika, ada beberapa faktor mengapa di Indonesia, tempat ini kurang diminati.


Masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai makanan tradisional Indonesia atau makanan Asia daripada makanan Barat.

Kebanyakan orang Indonesia tidak terlalu akrab dengan hidangan ala Amerika Serikat, sehingga mereka tidak terlalu tertarik untuk mencobanya. Semua orang tentunya ada preferensi makanannya tersendiri. Namun, di kalangan Jakarta dimana mereka mencoba membuka cabang pertamanya di Indonesia, sebagian besar orang ternyata malah kurang suka hingga tidak ingin mencoba makanan tersebut karena tidak cocok dengan lidah mereka.


Faktor Selain itu adalah harga menu di Karen's Diner relatif lebih mahal dibandingkan dengan restoran cepat saji atau restoran yang menyajikan makanan lokal. 

Hal ini membuat restoran ini menjadi kurang terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Tidak semua orang memiliki kondisi ekonomi yang tinggi. Sebuah makanan seperti ini, sebaiknya mengincar golongan menengah-kebawah namun apabila langsung diberikan pilihan seperti ini, secara pengunjung, tentunya resto ini akan memiliki jumlah significant lebih sedikit apabila dibandingkan dengan merk-merk barat lainnya, misalnya MCDonald's. 


Sebaliknya, hal ini juga dapat disebabkan oleh culture shock akan kebiasaan yang dibawakan oleh restoran ini. 

Menyapa dengan kasar, melayani dengan kasar biasanya adalah tindakan yang harus dihindari pada saat melayani pelanggan. Namun, kekuatan dari Karen's Diner adalah hal tersebut yang sebenarnya kontradiksi dengan kebiasaan masyarakat. Memang sudah ada beberapa kasus dimana di Indonesia, terutama di Jakarta, ada pelanggan yang sangat tidak senang akan pelayanan dari pegawai tersebut, yang sebenarnya seharusnya tidak begitu. Pelanggan datang ke restoran tersebut ingin mencari sesuatu yang berbeda , yaitu pelayanannya. Jikalau hal tersebut terjadi, memang yang mungkin salah adalah pelanggannya tetapi akan mendatangkan hasil yang tak terduga bagi kondisi branding sang resto.

Meskipun demikian, Karen's Diner tetap memiliki penggemar setia di Indonesia, terutama di kalangan ekspatriat atau orang asing yang tinggal di Indonesia. Restoran ini juga masih memiliki potensi untuk berkembang dan menarik lebih banyak pengunjung dengan mengadaptasi menu mereka untuk cocok dengan selera masyarakat Indonesia dan dengan mengikuti tren atau permintaan pasar.


Secara keseluruhan, Karen's Diner adalah restoran yang menarik dengan menu yang lezat dan dekorasi yang menarik, namun masih kurang populer di Indonesia karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Semoga untuk kedepannya ada sebuah usaha branding lebih lanjut dari pihak marketing demi kesuksesan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun