Sudah bisa diduga ini cuma cara Hillary menarik dukungan kaum LGBT demi kepentingan politis semata. Namun yang aneh kaum LGBT justru mendukung Hillary. Aneh, kan? Maunya apa? Bagaimana orang-orang LGBT itu cukup "bodoh" untuk mendukung Hillary?
![Dukungan kaum LGBT terhadap Hillary Clinton dianggap begitu ironis. Sumber: www.newnownext.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/12/wwwnewnownextcom-57850d0d04b0bd6714bf3dc9.jpg?t=o&v=555)
Petinggi Partai Republican sebagian besar mau tidak mau meng-endorse Trump. Mengenai hal ini, salah satu fenomena yang paling lucu adalah mengamati Speaker of the House Paul Ryan. Ryan dulu tidak segan-segan menghajar ide-ide gila Trump, namun tiba-tiba ia memilih meng-endorse Trump. Termasuk Chris Christie yang cukup bodoh menjadi "hewan peliharaan" Trump.
![Chris Christie mendukung Donald Trump. Pilihan yang tepat? Sumber: theintellectualist.co](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/12/theintel-57850d95b47a61ba0714d9dc.jpg?t=o&v=555)
Kalau semua kandidat yang tersedia benar-benar sebegitu "buruk"nya, lantas siapa yang harus dipilih? Apakah kondisinya sedemikian memprihatinkan sehingga entah Partai Demokrat maupun Partai Republican tidak memiliki kandidat yang mumpuni? Apakah mungkin terjadi pada November nanti bahwa partai minor seperti Green Party atau Libertarian Party akan menguasai AS?
Menjadi warga negara adidaya memang tidak mudah, ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI