Selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan atau air hujan untuk dialirkan ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Sedangkan waduk adalah kolam besar tempat penyimpanan air sediaan untuk berbagai kehidupan.
Dari pengertian di atas kita juga mengetahui tentang fungsi dari keduanya, yakni selokan memiliki fungsi sebagai sarana untuk mengalirkan air ke suatu tempat, salah satunya yakni disalurkan ke waduk, sedangkan waduk itu sendiri memiliki fungsi sebagai tempat menampung air saat debit tinggi untuk digunakan saat debit rendah.
Namun, bila kita melihat realita dan kondisi selokan-selokan dan waduk-waduk yang ada, khususnya yang terdapat di kota-kota Metropolis di Indonesia belum sesuai dengan pengertian dan fungsi yang telah di jelaskan di atas. Kondisi selokan di perkotaan sebagian besar tidak proporsional dari segi ukuran, di tambah lagi banyak terjadi pendangkalan, sehingga aliran air yang melewati selokan tersebut terganggu oleh tumpukan-tumpukan benda-benda yang seharusnya tidak ada di dalam selokan-selokan tersebut, seperti sampah sisa-sisa aktivitas manusia (warga). Salah satu aktivitas manusia (warga) yang sangat berpengaruh langsung yakni aktivitas ekonomi.
Cantoh nyatanya adalah aktivitas warga yang menggunakan area trotoar sebagai lahan untuk berjualan berbagai macam bentuk produk makanan. Yakniwarga yang berjualan makanan menggunakan gerobak ataupun tenda-tenda bongkar pasang. Geliat ekonomi yang semakin bertumbuh, ikut mempengaruhi pertumbuhan jumlah para pedagang. Hasil pengamatan penulis, yang terjadi di lapangan dalam aktivitasnya ada banyak diantara para pedagang membuang sisa-sisa (limbah) dari produk jualannya langsung ke dalam selokan tanpa menghiraukan akibat yang akan ditimbulkan.
Sama halnya dengan selokan, waduk di beberpa kota di Indonesia juga mengalami kondisi yang serupa. Salah satu contohnya yakni keberadaan waduk di kota Palembang.Sebagian besar atau bahkan hampir keseluruhan tidak berfungsi sebagaimana idealnya sebuah waduk. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa fungsi waduk adalah sebagai tempat menampung air saat debit tinggi dan nantinya dapat di gunakan saat debit rendah. Namun faktanya waduk-waduk tidak mampu menampung air saat debit tinggi (musim hujan) karena terjadi pendangkalan waduk yang mengakibatkan waduk lebih tinggi dari selokan dan juga ketika debit rendah (musim kemarau) air waduk tidak dapat di gunakan atau di manfaatkan. Hal ini di karenakan air waduk tercemar oleh berbagai jenis sampah, baik itu berasal dari sampah selokan yang berpindah ke waduk, atau juga sampah-sampah yang oleh manusia (masyarakat) di buang secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam waduk.
Kedua kondisi diatas sampai saat ini masih terjadi begitu adanya. Sangat tragis memang. Kondisi diatas terjadi dan akan terus terjadi apabila pemerintah dan masyarakat tidak memiliki komitmen yang sama dalam penyelamatan lingkungan melalui pemberdayaan selokan dan waduk yang ada. Pemerintah kota selaku pihak regulator, hendaknya menyusun suatu regulasi yang baik dan tegas sekaligus serius untuk memberdayakan selokan dan waduk yang ada. Dan juga mampu bersinergi dengan berbagai instansi pemerintahan yang terkait untuk melakukan tindakan yang nyata dalam mendukung regulasi tersebut. Selanjutnya pemerintah juga sangat di harapkan agar mampu merangkul berbagai kalangan yang ada di dalam masyarakat luas di setiap kota. Hal ini dilakukan untuk bekerja sama dalam upaya memberdayakan selokan dan waduk yang ada.
Ada banyak kalangan yang dapat dilibatkan dalam program menjaga sekaligus melestarikan selokan dan waduk. Salah satunya adalah melibatkan pihak swasta untuk ikut berpartisipasi. Dan juga setiap kota maupun provinsi di Indonesia bisa juga mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI yang mulai serius dalam mensterilkan waduk-waduk yang ada, agar fungsi dari setiap waduk dapat maksimal. Ketika waduk tidak lagi mendapatkan perawatan yang semestinya, maka hal-hal yang negatif akan banyak terjadi di sekitar lingkungan waduk, salah satunyaseperti perusakan sarana dan prasarana area waduk (lampu taman, tempat duduk, bahkan waduk itu sendiri akan beralih fungsi menjadi tempat pembuangan akhir (TPA). Maka dengan demikian pengelolaan terhadap wadukhendaknya di laksanakan secara berkesinambungan. Pihak swasta hendaknya semakin giat dilibatkan dalam program-program seperti ini.
Selain itu hal yang tak kalah penting lainnya adalah, peran pemerintah untuk melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat luas tentang pentingnya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan secara khusus terhadap selokan dan waduk.
Hal ini di lakukan agar pengetahuan masyarakat awam akan pentingnya peran dan fungsi waduk dalam kestabilan lingkungan hidup semakain baik. Dan juga sosialisasi ini juga akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang apa saja tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam rangka menjaga sekaligus melestarikan selokan dan waduk.Begitu juga bagi setiap kalangan masyarakat kota, mari kita sebagai warga masyarakat hendaknya semakin sadar dan peka terhadap penyelamatan lingkungan, dan semakin menumbuhkan rasa sadar akan pentingnya fungsi selokan dan waduk dengan cara mau di ajak bekerjasama dengan instansi pemerintah untukmenjalankan apa yang telah di sosialisasikan dan disepekati bersama. Sudah saatnya kita untuk menghapus kebiasaa-kebiasaan lama yang kurang menaruh perhatian terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Kita harus mendukung program pemerintah dalam rangka penyelamatan lingkunga, secara khusus selokan dan waduk yang ada di sekitar tempat tinggal kita.
Ketika semua pihak mulai melupakan dan mengabaikan hal ini, maka kemungkinan berbagai masalah lingkungan yang besar akan menghampiri kota-kota besar di Indonesia , diantaranya seperti banjir besar, wabah penyakit dan berbagai masalah lingkungan lainnya. Untuk itu kepadaseluruh kalangan masyarakat agar mulai memberikan kepeduliannya terhadap lingkungansekitar, secara khusus terhadap selokan dan waduk.
Mari lindungi lingkungan tempat tinggal kita… #LoveIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H