Mohon tunggu...
Micha Azra
Micha Azra Mohon Tunggu... Konsultan - mahasiswi universitas aisyiyah yogyakarta

basketball

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kalimat-Kalimat Kreatif 3 Kata Baku dan Tidak Baku

26 Oktober 2023   11:45 Diperbarui: 26 Oktober 2023   13:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara menurut undang-undang 45 dan diatur dalam UU nomor 24 tahun 2009 tentang Bahasa. secara spesifik bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang dalam pembentukannya memiliki sejarah yang panjang. Bahasa yang telah ada di Indonesia bahkan sejak zaman kerajaan-kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang cukup rumit baik secara lisan maupun tulisan (dalam oArifin, 2008:5). 

Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda.

Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan Bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu. 

Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi dalam laman resminya telah mencantumkan bahwa bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan khususnya Asia tenggara sejak abad ketujuh. Pernyataan ini juga tentu didukung oleh adanya beberapa prasasti sepeti prasasti Talang Tuo di Palembang,bahkan prasasti Karang Brahi di Jambi. Keberadaan prasasti-prasasti ini telah ada sejak tahun 680-an.Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen oleh para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di Indonesia.

Sumber refrensi: https://balaibahasapapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/08/1.-Sejarah-dan-Perkembangan-Bahasa-Indonesia.pdf

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelusuran, terdapat beberapa kajian penelitian mengenai penggunaan kata baku dan kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Berikut beberapa temuannya:  
Penggunaan kata baku (kata baku) dalam bahasa Indonesia penting untuk menjaga struktur bahasa dan memperlancar komunikasi antar berbagai komunitas di Indonesia Namun, sebagian pelajar dan masyarakat yang sering menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi mungkin kurang memiliki pengetahuan tentang kata baku, sehingga dapat menyebabkan penggunaan kata tidak baku (kata tidak baku) Penggunaan kata yang tidak baku dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dialek daerah, pengucapan yang salah, dan kurangnya pengetahuan tentang kata baku. rasa kewibawaan Terdapat pedoman kata baku dalam bahasa Indonesia, seperti Pedoman Ejaan Universal Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa baku, dan kamus. Beberapa penelitian telah menganalisis kesalahan penggunaan kata baku dan tanda baca dalam penulisan, serta memberikan rekomendasi perbaikan. Kesimpulannya, penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia penting untuk menjaga struktur bahasa dan memperlancar komunikasi antar berbagai komunitas di Indonesia. Namun, sebagian orang mungkin kurang memiliki pengetahuan tentang kata-kata baku, sehingga dapat menyebabkan penggunaan kata-kata yang tidak baku. Terdapat pedoman kata baku dalam bahasa Indonesia, dan kajian penelitian telah menganalisis kesalahan penggunaan kata baku dan tanda baca dalam penulisan.

3 Kalimat Baku Tidak Baku

1.  Cokelat : Coklat

2.  Rapi : Rapih

3. Valid : Falid


3 Kalimat Baku

1.Valid  : Berita yang di unggah di koran tersebut sangatlah Valid

2.Rapi : Kampus menetapkan peraturan baru untuk mahasiswa agar selalu berpakaian rapi

3.Cokelat : Caca diberi coklat oleh temannya

Kesimpulan
kata baku dan tidak baku mulai dikhawatirkan,sebagian orang tidak bisa membedakan kata baku dan tidak baku,dari situlah mulai banyak dikikis oleh bahasa gaul, populer atau bahasa pasar. Padahal, bahasa baku sangat penting dalam kedudukan kebangsaan."Bahasa baku penting bagi sebuah negara, apalagi bagi Indonesi, menurutnya, bahasa baku memiliki fungsi mempersatukan negara Indonesia yang terdiri dari 400 bahasa daerah. Bahasa Indonesia baku diperlukan untuk memperlancar atau memfasilitasi komunikasi pada tataran nasional.

Dari berbagai masyarakat mungkin belajar bahasa formal dan informal sangat tidak penting, tapi ternyata sangat penting bagi kita karena dampak nya juga  bisa kita rasakan sendiri mulai dari cara berbicara dengan orang yang berbeda beda.untuk bahasa formal sangatlah penting sekali untuk kita pelajari agar kita tahu dimana kita menggunakan bahasa baik dan sopan tersebut dan tidak melukai hati orang serta untuk bahasa tidak formal juga penting bagi kita, agar berbicara dengan teman tidak menggunakan bahasa yang terlalu kasar. bahasa tidak formal juga digunakan untuk bahasa sehari - hari. Dengan kita memahami dan mencermati kata baku dan tidak baku mahasiswa unisa yogyakarta  dapat lebih menguasai dalam public speaking serta menulis karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun