Mohon tunggu...
Micariandy F K
Micariandy F K Mohon Tunggu... Penulis - Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Jember

Planologi UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Critical Review Jurnal Pengembangan Agroindustri Jagung untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

22 Juni 2020   22:13 Diperbarui: 22 Juni 2020   22:24 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salah satu hal paling penting yang menjadi penentu terhadap berhasil tidaknya sebuah proses distribusi, yaitu ketersediaan jaringan. Jaringan ini dapat diartikan sebagai titik-titik penyebaran dan kerjasama yang terjalin dalam proses pemasaran produk pangan. Jaringan ini sejatinya harus dibangun perlahan antar daerah, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang saling menguntungkan unuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi tiap daerah.

Dari penjelasan strategi yang sudah dipaparkan, diketahui bahwa untuk menciptakan konsep agroindustri yang mendukung ketahanan pangan nasional, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, pemerintah, dan perusahaan swasta. Hal ini bertujuan untuk merangsang partisipasi usaha pengolahan industrialisasi produk pertanian secara kolektif. 

Namun realitasnya masih ditemukan beberapa kendala terkait upaya pembangunan usaha pengolahan, antara lain mayoritas usaha skala kecil dan rumahan yang lokasinya tersebar. Sporadisme ini sejatinya dapat dihindari dengan menciptakan klaster agroindustri untuk meningkatkan efisiensi pengolahan. Terlebih kondisi sistem pengolahan petani yang masih belum mencapai standard penanganan pasca panen baik dari segi pengetahuan dan fasilitas.

Maka dari itu, pembentukan klaster atau komunitas agroindustri ini ditujukan agar para unit usaha dapat saling terikat dan menunjang satu sama lain. Dimana dalam implementasinya, pengelompokan unit usaha ini akan memudahkan koordinasi untuk mewujudkan persamaan standard dan manajemen mutu antar tiap unit usaha. Kebijakan penerapan konsep agroindustri seyogyanya harus memberikan kewenangan yang luas bagi pemerintah daerah. 

Hal ini dikarenakan kekayaan sumber daya, proses pembiayaan, serta tahap perencanaan seluruhnya berada pada lingkup daerah. Oleh karena itu, pihak pemerintahan daerah harus berperan aktif untuk bisa memfasilitasi pengembangan sumber daya, manajemen, serta teknologi sebagai upaya pemberdayaan masyarakat agroindustri yang berkelanjutan.

Kontribusi yang diberikan oleh pemerintah daerah juga berfungsi untuk menciptakan pelaksanaan industry pertanian yang sistematis dan sejalan dengan peraturan atau kebijakan pusat. Selain itu, pihak pemerintah daerah juga dapat berperan sebagai jembatan yang menghubungkan kepentingan-kepentingan antar daerah, sehingga merangsang pertumbuhan agroindustri dan perekonomian daerah secara pesat.

Di lain sisi, pemerintah juga harus mampu mengidentifikasi komoditas prospektif apa yang menjadi sektor unggulan wilayahnya. Hal ini dikarenakan potensi yang ada pada setiap daerah tentu akan berbeda, tergantung pada kondisinya masing-masing. 

Perbedaan potensi ini nantinya justru akan membuka peluang keunggukan komparatif yang menciptakan interaksi jual-beli antar daerah. Proses identifikasi dapat dilakukan dengan cara analisis sektor dan pendekatan partisipatif yang bertujuan untuk melibatkan peran pihak ketiga seperti perusahaan swasta.

KESIMPULAN

Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian bahan pangan yang memiliki potensi untuk mendukung upaya peningkatan stabilitas ketahanan pangan nasional. Hal ini dikarenakan jagung dapat dibudidayakan dengan mudah dan masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi produk olahan jagung. Selain itu, demand dari pakan ternak yang berasal dari jagung juga kian meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, dibutuhkan penyusunan strategi dalam rangka optimalisasi pembangunan agroindustri jagung di Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, penerapan industri pengolahan jagung membutuhkan kerjasama dari banyak pihak terkait tahapan pengelolaan dari hulu hingga ke hilir. Dimana tahap awal pengolahan jagung berasal dari lahan pertanian para petani yang sebagian besar terletak di wilayah perdesaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun