Mohon tunggu...
Micariandy F K
Micariandy F K Mohon Tunggu... Penulis - Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Jember

Planologi UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Critical Review Jurnal Pengembangan Agroindustri Jagung untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

22 Juni 2020   22:13 Diperbarui: 22 Juni 2020   22:24 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perdesaan yang berperan sebagai kawasan sentral produksi pangan dalam perkembangannya diharap mampu memfasilitasi upaya pengolahan hasil pertanian. Implementasi proses pengolahan ini dapat dilakukan melalui inovasi industrialisasi pangan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produksi pertanian. 

Produk agroindustri tersebut lah yang nantinya akan memiliki prospek distribusi dan ekonomi secara lebih luas. Konsep pembangunan jaringan padu-padan ini yang ditujukan untuk bisa mencapai sasaran pembangunan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Jagung sebagai salah satu komoditas agroindustri yang berfungsi sebagai bahan pangan alternatif selain beras, juga merupakan bahan baku pakan bagi ternak, sehingga demand terhadap produksi jagung menjadi tinggi. 

Hal tersebut membuat Indonesia ditetapkan sebagai salah satu lumbung jagung dunia yang menempati ranking ke-8 melalui kontribusinya sebesar 2,06% kepada produksi jagung dunia. Pusat komoditas jagung yang ada di Indonesia sendiri tersebar ke dalam 12 provinsi dan 45 kabupaten. 

Dimana sentra produksi yang paling utama terletak di di Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Bima, Sumbawa, Gowa, Gorontalo, Grobogan, Kendal, Tuban, Malang, Kediri, Blitar, Pasuruan, Garut, Karo, dan Pinrang. Hasil produksi pertanian jagung tersebut didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang rinciannya sebesar 16,5 juta ton untuk pakan ternak, lalu 0,39 juta ton bagi konsumsi rumah tangga, serta benih dan lainnya tidak mencapai 500 ribu ton.

Masivnya jumlah produksi jagung tersebut nyatanya masih belum bisa mengakomodasi angka kebutuhan jagung nasional secara menyeluruh. Oleh karenanya, berdasarkan pada pertimbangan peran strategis jagung terhadap ketahanan pangan, pemerintah selanjutnya menetapkan program swasembada jagung secara  berkelanjutan. 

Demi menunjang program yang telah ditetapkan pemerintah, maka penerapan konsep agroindustri dalam proses budidaya jagung dirasa mampu berperan sebagai strategi yang memiliki fungsi vital untuk meningkatkan jumlah produksi serta peluang ekonomi komoditas jagung domestic.

CRITICAL REVIEW                                                             

Jika ditinjau dari segi proses pengolahan, nilai tambah ialah selisih yang tercipta antara nilai produk dengan nilai biaya bahan baku. Selisih tersebut disebabkan oleh adanya nilai tambah yang diberikan melalui rangkaian proses pengelolaan. 

Pada bidang pertanian, nilai tambah umumnya didefinisikan sebagai nilai yang muncul akibat adanya kegiatan perubahan input hasil produksi pertanian yang berasal dari kegiatan panen, sehingga dihasilkan produk akhir pertanian yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Begitu pula dengan jagung selaku komoditas alternatif yang mampu membantu memperkokoh ketahanan pangan nasional.

Dalam prosesnya, hasil pertanian jagung dapat diolah menjadi berbagai produk mulai dari pakan, pangan, hingga energy. Masyarakat Indonesia sendiri memang sudah terbiasa mengkonsumsi produk olahan jagung baik sebagai makanan pokok, maupun juga makanan ringan. Beberapa produk olahan jagung yang mudah ditemukan antara lain pati, sirup fruktosa, kerupuk jagung, nasi jagung, dan emping jagung. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar Indonesia memiliki peluang yang cukup menjanjikan bagi pengembangan produk olahan jagung secara masiv.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun