Mohon tunggu...
Micariandy F K
Micariandy F K Mohon Tunggu... Penulis - Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Jember

Planologi UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

MRT sebagai Awal Peradaban Baru Transportasi di Indonesia

11 Juni 2019   11:35 Diperbarui: 11 Juni 2019   11:44 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

 Namun dari awal pembukaan sudah dapat terlihat karakter orang Indonesia yang kurang memiliki kepekaan untuk bisa saling menjaga fasilitas umum. Banyak ditemukan sampah sisa makanan yang berserakan, padahal sudah tersedia tempat sampah di beberapa titik stasiun. 

Presiden Joko Widodo juga telah berpesan pada masyarakat pengguna MRT agar bisa membuang sampah pada tempatnya dan tertib antri untuk meminimalisir suasana berdesak-desakan yang mampu mengurangi kenyamanan pengguna lain.

 Penetapan tarif MRT sebesar Rp 14.000 juga telah melalui banyak pertimbangan dan dinilai sebanding dengan fasilitas yang nantinya dapat dinikmati, baik dari keefisienan waktu maupun kenyamanan saat perjalanan. 

Masyarakat yang sudah merasakan uji coba ini mengatakan bahwa ia bisa menghemat waktu yang cukup banyak, dimana sebelumnya ia harus menempuh waktu perjalanan selama 1 jam lebih untuk berangkat bekerja, namun dengan MRT ia sudah bisa tiba di kantor dalam durasi perjalanan yang hanya 30 menit saja. Efisiensi waktu ini tentu akan mampu meningkatkan mobilitas dan memudahkan masyarakat untuk menjalani aktivitasnya masing-masing.

 Secara lebih lanjut diharapkan keberadaan MRT mampu meningkatkan aktivitas perekonomian dan pendapatan masyarakat daerah DKI Jakarta. Hal ini didukung pula oleh rencana penyediaan stand-stand perdagangan jasa di kawasan stasiun sebagai ajang kesempatan berbisnis bagi UMKM milik masyarakat. 

Selain itu, hal ini diharapkan mampu memberikan keuntungan lebih seperti yang terjadi pada kasus MTR Hong Kong. Meski awalnya mengalami kerugian, namun seiring dengan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan sekitar stasiun MRT, keuntungan yang didapat meningkat secara pesat. 

Dampak positif yang dapat dirasakan adalah harga tiket dapat ditekan seminimal mungkin karena MRT tidak hanya bergantung pada keuntungan hasil penjualan tiket. Dimana keuntungan yang didapat diharapkan mampu segera menutupi hutang dana pinjaman pada JICA sehingga selebihnya dapat menjadi pendapatan utuh negara demi meningkatkan pembangunan di wilayah lain secara komprehensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun