Istilah fresh graduate sering dipakai untuk menyebut seseorang yang baru saja lulus dari kuliah, kemudian sedang mencari pekerjaan.
Tak jarang dalam iklan lowongan pekerjaan, perusahaan menyediakan lowongan yang dikhususkan untuk fresh graduate. Bukan tanpa alasan mengapa perusahaan membuat lowongan yang spesifik semacam ini. Pasalnya, di dunia pekerjaan, fresh graduate sering kali dicari untuk posisi tertentu, seperti entry level atau internship dalam perusahaan.
Meski begitu, sering kali fresh fraduate mendapat berbagai permasalahan dalam memasuki dunia kerja. Karena pada dasarnya dunia kerja dunia perkuliahan memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga banyak yang mengatakan bahwa 'kehidupan yang sebenarnya baru dimulai setelah lulus kuliah', dan itu mungkin benar.
Permasalahan-permasalahan bagi fresh graduate dalam mencari pekerjaan dimulai dari kompetisi yang tinggi. Banyaknya fresh graduate yang lulus dalam waktu bersamaan membuat kesempatan kerja semakin sulit karena persaingan ketat. Hal tersebut mengharuskan fresh graduate untuk menurunkan idealisme dan ekspetasi mereka akan pekerjaan pertama yang menanti mereka.
Banyak yang merasa bahwa dengan menyandang gelar sarjana langsung merasa cocok dengan pekerjaan kelas atas dan menganggap beberapa pekerjaan tidak layak untuk mereka. Â Namun, kenyataan yang kejam dan sering terjadi adalah, bahwa meskipun sudah menyandang gelar sarjana, tidak ada yang dapat memastikan bahwa seseorang dapat langsung mendapat pekerjaan impiannya.
Apalagi saat ini persaingan di pasar kerja khususnya di posisi entry level---yang menjadi satu-satunya peluang bagi fresh graduate yang minim akan pengalaman---semakin ketat, belum lagi harus dihadapkan dengan sejumlah kandidat yang lebih berpengalaman dan juga profesional yang ingin switch career yang bersaing untuk posisi yang sama.
Sangat wajar bagi fresh graduate yang baru mulai mencari pekerjaan ingin mendapatkan posisi ideal ataupun pekerjaan impian yang ingin dicapai. Tetapi itu tidaklah realistis. Cobalah segala kesempatan yang ada di depan mata, tidak perlu malu untuk memulai dari bawah, dan jangan berekspetasi terlalu tinggi terhadap pekerjaan pertama apa yang akan didapatkan.
Permasalahan selanjutnya adalah kurangnya pengalaman yang relevan.
Sudah jelas bahwa kebanyakan fresh graduate belum mempunyai pengalaman di bidang pekerjaan yang mereka lamar, dan biasanya perusahaan lebih tertarik memilih para calon pelamar yang dirasa memiliki cukup pengalaman. Karena perusahaan tidak perlu untuk mengajari dari nol lagi.
Untuk mengatasinya, bisa dengan mengikuti kegiatan magang dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di dalam maupun di luar lingkup perkuliahan. Selain itu, bisa juga dengan mengikuti kelas perkembangan skills tertentu.
Selain kurangnya pengalaman, tak membangun networking juga menjadi sebuah tantangan dalam mencari pekerjaan.
Mengembangkan networking tak kalah pentingnya dengan pengalaman untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Karena dengan mengembangkan networking, dapat membuka kesempatan lebih besar untuk mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi.
Selain itu, mengembangkan networking juga dapat membantu untuk memberikan arahan bagi fresh graduate yang masih dalam kebingungan dalam memutuskan langkah selanjutnya.
Untuk mengembangkan networking bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
- Media sosial
- Voolunter dan komunitas
- Berbagung dengan grup yang fokus pada industry tertentu
- Job fair
- Acara networking
Nah, itu dia berbagai macam permasalahan yang harus dihadapi fresh graduate saat mencari pekerjaan.
Saat mencari pekerjaan, sangat penting untuk mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri sendiri, permasalahan dan tantangan apa saja yang akan dihadapi, serta peluang dan kesempatan yang dapat ditemukan dalam perjalanan meniti karir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H