Mohon tunggu...
M IbnuMaulana
M IbnuMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin jakarta

Saya seorang mahasiswa yang gemar membaca jurnal ataupun artikel

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dakwah dan Teknologi: Inovasi dalam pengembangan komunitas modern

17 Desember 2024   16:12 Diperbarui: 17 Desember 2024   16:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dakwah dan Teknologi: Inovasi dalam Pengembangan Komunitas Modern

Dakwah itu dapat dibagi menjadi lima macam, yaitu: lisan, tulisan, audio, visual, dan akhlak. Secara umum, pembagian ini menurut Hamzah Yaqub tergolong dalam tiga sarana utama, yaitu sebagai berikut:

1. Spoken words : Jenis media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang ditangkap dengan indera telinga. Contohnya termasuk radio, telepon, ceramah, dan khutbah. Media ini efektif dalam menyampaikan pesan secara langsung dan personal.
2. Printed writing : Media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya yang dapat ditangkap dengan indera mata. Ini mencakup buku, majalah, pamflet, poster, dan artikel. Media ini memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas dan dapat diakses kapan saja.
3. The audio visual : Media yang berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti televisi, film, video, dan presentasi multimedia. Media ini sangat menarik karena menggabungkan elemen visual dan audio untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih dinamis dan menarik.

Dari segi sifatnya, media dakwah dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
- Media tradisional : Berbagai macam seni pertunjukkan yang secara tradisional dipentaskan di depan umum, terutama sebagai hiburan yang memiliki sifat komunikatif. Contohnya termasuk ludruk, wayang, dan drama. Media ini sering kali mengandung nilai-nilai budaya lokal dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
- Media modern : Media yang dihasilkan oleh teknologi, yang juga dikenal sebagai media elektronik. Ini termasuk televisi, radio, pers, internet, dan media sosial. Media modern memungkinkan penyebaran dakwah yang lebih cepat dan efisien, serta dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

Dengan memahami berbagai jenis dan sifat media dakwah ini, kita dapat memilih metode yang paling efektif untuk menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat.

Dakwah sebagai kegiatan komunikasi keagamaan harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih. Ini berarti dakwah perlu dikemas menggunakan berbagai media sesuai dengan karakteristik mad'u (komunikan) yang berbeda. Hamzah Yaqub mengklasifikasikan media dakwah menjadi lisan, tulisan, dan audio-visual, sementara B. Said bin Ali Al-Qahtani membagi sarana penunjang keberhasilan dakwah menjadi sarana langsung dan tidak langsung.

Dengan memanfaatkan teknologi, pesan dakwah dapat tersebar lebih cepat dan luas, menjadikan dakwah lebih efektif dalam konteks masyarakat modern. Teknologi memungkinkan dakwah untuk menjangkau audiens yang lebih beragam dan tersebar di berbagai lokasi geografis. Misalnya, penggunaan media sosial, situs web, dan aplikasi mobile dapat membantu menyebarkan pesan dakwah secara real-time dan interaktif. Selain itu, teknologi juga memungkinkan pembuatan konten dakwah yang lebih kreatif dan menarik, seperti video, podcast, dan infografis, yang dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman mad'u terhadap pesan yang disampaikan.

Dalam era digital ini, dakwah tidak hanya terbatas pada ceramah di masjid atau majelis taklim, tetapi juga dapat dilakukan melalui webinar, live streaming, dan platform digital lainnya. Dengan demikian, dakwah dapat lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Oleh karena itu, para dai dan mubaligh perlu terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat menyampaikan pesan dakwah secara efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun