Mohon tunggu...
M IbnuMaulana
M IbnuMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin jakarta

Saya seorang mahasiswa yang gemar membaca jurnal ataupun artikel

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Integrasi filsafat dakwah dalam pendidikan islam

10 Desember 2024   11:02 Diperbarui: 10 Desember 2024   11:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di tengah perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, pendidikan Islam menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan. Dakwah dalam pendidikan Islam sekarang bukan cuma soal menyebarkan nilai-nilai agama, tapi juga jadi dasar buat bikin kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Integrasi filsafat dakwah jadi langkah strategis biar pendidikan Islam nggak cuma jadi transfer ilmu, tapi juga alat buat membentuk karakter mulia sesuai ajaran Islam.

Pentingnya Filsafat Dakwah dalam Pendidikan Islam
Filsafat dakwah itu landasan yang ngasih arah jelas buat tujuan pendidikan Islam. Dalam Islam, pendidikan nggak cuma buat mencerdaskan akal, tapi juga buat membimbing siswa memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, pendidikan Islam harus fokus pada pembentukan akhlak, penguatan iman, dan peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Filsafat dakwah ngasih kerangka kerja biar pendidikan Islam jadi lebih holistik. Dengan menempatkan dakwah sebagai inti kurikulum, pendidikan Islam bisa nyelarasin antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai agama. Ini penting biar generasi muda nggak cuma punya kompetensi intelektual tapi juga berakhlak mulia, bisa berpikir kritis, dan berkontribusi positif buat masyarakat.

Peran Dakwah dalam Penyusunan Kurikulum
Perubahan zaman butuh kurikulum yang adaptif. Dakwah, sebagai seruan kepada kebaikan, bisa jadi prinsip dalam nyusun metodologi pengajaran yang relevan dan efektif. Integrasi nilai-nilai dakwah ke dalam kurikulum pendidikan Islam bikin materi pembelajaran jadi lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Contohnya, materi ajar yang berdasarkan filsafat dakwah bakal lebih menekankan pada pemahaman tujuan penciptaan manusia, hubungan manusia dengan Tuhan, dan tanggung jawab sosial. Jadi, pendidikan Islam nggak cuma ngajarin teori, tapi juga membangun karakter lewat pendekatan dakwah yang bijaksana dan santun.

Metode Pengajaran Berbasis Dakwah
Pendidikan Islam yang berlandaskan filsafat dakwah butuh metode pengajaran yang interaktif dan inovatif. Metode ini ngutamain komunikasi yang baik, pendekatan yang lembut, dan keterlibatan aktif siswa. Contohnya, penggunaan diskusi kelompok, simulasi, dan studi kasus bisa bantu siswa memahami ajaran agama secara lebih mendalam.

Pendekatan ini sejalan dengan prinsip dakwah yang ngutamain hikmah (kebijaksanaan) dan uswah hasanah (teladan yang baik). Guru nggak cuma jadi pengajar, tapi juga berperan sebagai dai yang ngasih contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Evaluasi Berdasarkan Prinsip Dakwah
Evaluasi dalam pendidikan Islam juga perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip dakwah. Evaluasi bukan cuma buat ngukur kemampuan akademik, tapi juga perkembangan akhlak dan perilaku siswa. Dengan menerapkan nilai-nilai dakwah dalam evaluasi, pendidikan Islam bisa dorong siswa buat lebih berorientasi pada peningkatan kualitas diri secara holistik, baik secara intelektual maupun spiritual.

Relevansi Pendidikan Islam di Era Modern
Integrasi filsafat dakwah dalam pendidikan Islam jadi solusi buat jawab tantangan globalisasi. Pendidikan Islam yang holistik bakal mencetak generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia. Generasi ini diharapkan bisa jadi agen perubahan yang bawa kebaikan buat masyarakat.

Di tengah arus globalisasi, pendidikan Islam harus terus berinovasi tanpa kehilangan esensi

 ajarannya. Dengan kurikulum yang berbasis dakwah, pendidikan Islam bisa jadi alat strategis buat membentuk masyarakat yang berbudaya Islami, berintegritas, dan mampu bersaing secara global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun