Mohon tunggu...
Mia winani
Mia winani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu komunikasi universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

"Aroma Of Heaven" Berjuta Makna Biji Kopi Lokal Indonesia

6 April 2022   04:05 Diperbarui: 6 April 2022   04:09 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Hari Film Nasional yang bertepatan pada tanggal 30 Maret 2022, Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Screening and Meet the Director Aroma Of Heaven yang disutradarai oleh Budi Kurniawan dilaksanakan secara online melalui zoom meeting dan offline di ruang Multimedia Ilmu komunikasi UMY.

Film Aroma Of Heaven merupakan sebuah film dokumenter yang pertama dibuat oleh Budi Kurniawan. Budi Kurniawan menjelaskan bahwa filmnya terinspirasi oleh banyaknya varian kopi di Tanah Air dan kekayaan kopi di Nusantara, serta sejarah-sejarah kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

 Ide yang muncul berawal mengingat sebuah kopi yang selalu dikonsumsi setiap harinya tetapi sangat luput dari perhatian kita."Indonesia memiliki banyak varian kopi, tetapi belum banyak yang terpikir untuk mendokumentasikannya. Itulah mengapa saya membuat film ini," katanya.

Menurut Budi, yang membedakan film ini dengan film kopi lainnya adalah ceritanya lebih mendalam tentang tata cara penyajian dan budaya minum kopi di Indonesia, serta keterikatan batin antara petani dengan kopinya.

Melalui Film Aroma Of Heaven, penonton diajak mengenal bahwa Indonesia memiliki kekayaan kopi yang sangat kaya akan jenis dan juga rasa yang khas. Dan di balik cita rasa kopi di setiap daerah Nusantara selalu memiliki kearifan lokal masyarakat, berupa seni budaya yang lahir dari filosofi kopi. Ada musik, lagu, tari dan lain sebagainya.

Film Aroma of Heaven mengangkat cerita tentang beberapa lokasi penanaman kopi yang ada di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Dan setiap penonton film tersebut diajak melihat pegunungan Gayo yang kandungan tanah vulkaniknya memberi cita rasa unik bagi biji kopi yang ditanam di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun