Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pendidikan Keluarga

Menjalani Peran Pengasuhan Berkesadaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadilah Pencetak Kepribadian untuk Anak-Anak

11 Maret 2022   09:58 Diperbarui: 11 Maret 2022   10:08 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear Ayah Bunda. Mungkin diantara Anda masih ingat dengan beberapa teori kepribadian. Salah satunya, disebutkan bahwa kepribadian dibagi ke dalam empat tipe, yakni melankolis, sanguinis, flegmatis dan koleris.

Ada pula teori kepribadian menurut C.G Jung. Jung membagi kepribadian manusia kedalam dua tipe.

  • Tipe extrovert, yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang-orang lain dan kepada masyarakat.
  • Tipe introvert, orang-orang yang perhatiannya lebih mengarah pada dirinya.

Dari sekian tipe kepribadian manusia, yang patut kita perhatikan dalam konteks pengasuhan adalah sedapat mungkin menghindari timbulnya gangguan kepribadian. Sebagai sumber pengetahuan, berikut saya sampaikan berbagai jenis gangguan kepribadian yang saya ambil dari berbagai sumber.

No

Jenis Gangguan Kepribadian

Definisi

1.

Paranoid

Kepribadian paranoid adalah gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang menonjol

2.

Siklotim

Ciri utama dari kepribadian siklotim adalah keadaan perasaan dan emosinya yang berubah-ubah antara depresi dan euforia.

3.

Sikzoid

Sifat-sifat kepribadian ini adalah pemalu, perasa, pendiam, suka menyendiri, menghindari kontak sosial dengan orang lain.

4.

Eksplosif

Ciri utama tipe ini adalah diperlihatkannya sifat tertentu yang lain dari perilakunya sehari-hari, yaitu ledakan-ledakan amarah dan agresivitas, sebagai reaksi terhadap stres yang dialaminya (walaupun mungkin stresnya sangat kecil). Segera sesudah itu biasanya ia menyesali perbuatannya.

5.

Anankastik

Ciri utama tipe kepribadian ini adalah perfeksionisme dan keteraturan, kaku, pemalu, disertai dengan pengawasan diri yang tinggi.

6.

Histerik

Ciri utama kepribadian ini adalah sombong, egosentrik, tidak stabilnya emosi, suka menarik perhatian denga afek yang labil, sering berdusta.

7.

Astenik

Ciri utamanya hidup tidak bergairah, lemas, lesu, letih, lemah, tak ada tenaga sepanjang kehidupannya.

8.

Anti Sosial

Ciri utamanya ialah bahwa perilakunya selalu menimbulkan konflik dengan orang lain atau lingkungannya.

9.

Pasif-Agresif

Tipe kepribadian ini ditandai dengan sifat pasif dan agresif. Agresifitas dapat dinyatakan secara pasif dengan cara bermuka masam, malas, menyabot, dan keras kepala.

10.

Inadequat

Ciri utama tipe ini adalah ketidakmampuannya secara terus menerus atau berulang-ulang untuk memenuhi harapan atau tuntutan teman atau sebayanya atau kenalannya. Baik dalam respon emosional, intelektual, sosial, maupun fisik.

Dalam agama Islam, teori kepribadian tentu saja dikupas tuntas dalam Al-Qur'an dan Hadits, baik secara tekstual maupun kontekstual. Berbagai teori yang muncul pun tentu bukan semata-mata hasil sebuah perenungan, melainkan bersumber dari referensi utama, yakni Qur'an dan sunnah. Dan kepribadian itu sendiri menjadi sebuah bentuk utuh dari perpaduan beragam komponen yang menyatu dalam jiwa dan raga dan terbina melalui proses pendidikan, rangkaian pengalaman dan pengaruh lingkungan serta bentukan keluarga. Dan dari kesatuan itulah, terbentuk dan terurai berbagai bentuk kepribadian seperti ;

  • Pola pikir
  • Gagasan
  • Cara berkehendak
  • Perasaan dan tingkah laku
  • Pencitraan
  • Penolakan
  • Kekaguman
  • Dan lain-lain

Dari sekian model kepribadian yang ada, tentu kita berharap yang terbaik untuk anak-anak kita. dan memang demikianlah sejatinya. Namun yang menjadi PR besar kita adalah menjamin agar mereka tidak kebablasan ketika berbuat penyimpangan dan menjamin agar kebiasaan-kebiasaan negatif mereka permanen (menjadi karakter). Karena tidak ada hal yang besar jika tak dimulai dari hal yang kecil. Tak ada sesuatu yang mengkarakter jika tidak dimulai dari kebiasaan-kebiasaan sederhana.

Contoh sederhana adalah ketika anak kita tmbuh menjadi pribadi yang sangat disiplin, hanya karena dibiasakan bangun pagi dan dibiasakan menimpan baju kotornya ke dalam tempat cucian. Sebaliknya, anak tumbuh menjadi sesorang yang sangat tergantung dan tak berani berinisiatif hanya karena dibiasakan menyerahkan pekerjaan pada orangtua.

Jika digambarkan, kurang lebih seperti inilah proses terbentuknya karakter atau sikap mental.

Dokpri
Dokpri

Demikian pula dengan kepribadian negatif. Tak berdiri sendiri atau tak muncul begitu saja. Ada faktor pembentuk dan proses yang tak tersadari. Berikut gambarannya.

Untuk lebih meyakinkan kita terkait kepribadian dalam perspektif islam, berikut beberapa ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan perihal kepribadian manusia.

Al-Israa' : 36

Al-A'raf : 179

As-Sajdah : 9

Ar-Ra'du 19-22

An-Nazi'at : 40

As-Syams : 8-10

An-Nahl : 89

Demikian yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat. Allohu a'lam bish showaab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun