Konklusi dan insight-nya adalah bahwa riak pertengkaran yang tak terkelola dengan bijak akan memunculkan ketelantaran anak-anak. Maka betapa penting, setiap pasangan memiliki skill menghadapi masalah rumah tangga.Â
Bagaimana logika yang bersih bisa dipergunakan dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Karena yang namanya perselingkuhan, tetap saja bagian dari takdir. Tinggal bagaimana kita menghadapinya, tanpa harus "memakan korban". Bagaimana merasionalisasi perasaan sehingga kemarahan bisa terurai dengan benar. Sehingga perkara bisa dibawa duduk dengan pikiran yang jernih.
Sebaliknya, stuck hanya akan membawa diri pada apatisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H