Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan dan Modalitas Gagasan

21 April 2021   14:15 Diperbarui: 24 April 2021   09:30 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu jadi sebuah prinsip di mana kita sebagai manusia senantiasa terdongkrak untuk memperbaiki kualitas dan menaikkan kapasitas diri. Selain itu, juga sebagai sebuah tantangan agar kita tetap dapat membuktikan eksistensi, keluhungan dan keberdayaan.

 Ketiga, penting bagi kita untuk menjadi adaptive learner (pembelajar yang memiliki daya suai). Dengan prinsip belajar sepanjang hayat saja, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kualitas hidup, sebagaiamana diungkapkan oleh Yuheti, dkk (2008) bahwa proses pembelajaran menjadi optimal jika diawali oleh motivasi, pengetahuan, dan pengalaman belajar. 

Oleh karena itu, sebagai adaptive learner, diharapkan perempuan memiliki kemampuan untuk menyelaraskan diri terhadap fenomena, serta menyelaraskan diri untuk berkembang dengan optimal dan kompetitif. 

Bukan sebaliknya, di mana kita merasa cukup dengan satu kemampuan atau satu capaian yang diraih. Selaras dengan hal ini, Putra Wirawan dan Sugihartini (2018) mengemukakan bahwa proses belajar adalah adanya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Keempat, menebar inspirasi berdasarkan kecakapan yang dimiliki. Dalam hal ini, setiap individu itu bersama keragaman latar belakang, profesi, kompetensi, potensi, hobi, bahkan chemistry.

Artinya, setiap perempuan bisa berdaya dengan masing-masing kecakapan yang dimilikinya. Seorang perempuan dengan homebased di dunia fashion, maka dirinya berpotensi memajukan diri dan keluarganya, serta menginspirasi untuk masyarakat lebih luas.

Demikian pula dengan perempuan yang berkapasitas untuk duduk di kursi parlemen, maka menjadi modal untuk dirinya berkontribusi pada semesta.

Pun bagi perempuan dengan kepakaran di bidang pendidikan, dengan keahlian di bidang tanaman, dengan passion di dunia komunitas, sesungguhnya adalah sebuah kekayaan. Tepatnya, kekayaan kontribusi untuk negeri.

Kelima, kesediaan berinovasi. Berkelindannya zaman, mau tidak mau menuntut kita untuk mencari cara dan gaya baru. Bahkan pandemi telah menjadi medan belajar yang sangat kontekstual untuk kita tetap dapat bergerak di tengah rupa-rupa keterbatasan.

Pun dengan sebuah value yang dipesankan oleh Ali bin Abi Thalib kepada kita sebagai pewaris peradaban, tentang mendidik generasi sesuai zamannya.

Analoginya adalah bahwa mendesain gagasan itu menjadi sebuah keniscayaan, di mana kita tak bisa diam berpangku tangan hanya karena zaman telah berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun