Mohon tunggu...
Mia Rosmayanti
Mia Rosmayanti Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Menulislah dan jangan mati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hembusan Angin Terakhir

19 September 2020   23:17 Diperbarui: 19 September 2020   23:36 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Tapi kamu juga berhak atas raga ini."


"Tidak lagi. Kini, itu milikmu seutuhnya. Aku akan tetap tinggal di sini."


"Tapi..."


"Jangan pernah kembali di tempat kosong dan dingin seperti ini. Kaumasih punya detak jantung itu. Kehangatan juga masih menjalar di tubuhmu. Aku hanya mayat."


"Apakah ini semua salahku?" Suaraku tercekat.
Ia menggeleng, "kausudah melakukan hal yang benar. Kaumemang harus membunuhku. Jika tidak, maka dosa-dosaku akan terus menerus mengalir dalam darahmu dan menjadi pemicu saat kaumenginginkan kematian."


Tidak! Sekarang dadaku terasa seperti mau meledak. Aku tidak ingin kehilangan gadis itu. Dia adalah bagian dari raga ini, aku tidak ingin membunuhnya lagi.


Aku menatapnya lamat-lamat, sembari menggeleng kuat. Kini tangannya angun meletakkan mahkota kecil yang sedari tadi tergeletak ke atas kepalanya. Ia kembali menampilkan senyum duka itu.


"Tidak! Bukan ini yang kumau. Bukankah harusnya kita mati bersama hari ini?" Tubuhku bergetar hebat.


"Aku siap." Suaranya kini terdengar memilukan.


Tidak! Aku sangat tidak ingin melakukannya, tapi lagi-lagi batu ini sudah berada di genggamanku. Aku menatap wajahnya lagi, dia mengangguk.


Baiklah. Aku mengerti. Dengan tangan gemetar ini aku mulai mengangkat batu ini dan mengeluarkan semua tangis yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun