Cara membungkusnya pun unik yaitu menyerupai piramida tapi tidak sejajar. Kalau tidak biasa makannya pasti cukup menjengkelkan karena suka nempel di gigi dan membuatnya jadi risih.
3. Utri
Utri bisa juga disebut dengan lemet singkong, atau ketimus, timus, tergantung masing-masing daerah. Utri dibuat dari singkong yang dihaluskan yaitu diparut. Setelah itu dicampur dengan parutan kelapa serta gula merah, gula halus, dan garam. Nah, garam ini berfungsi agar rasanya sedikit gurih dan tidak 'serik' di tenggorokan. Cara memasak utri dengan cara dikukus seperti biasa. Setelah matang kamu bisa menaburinya dengan kelapa parut biar lebih gurih.
4. Gemblong
Kalau di daerah saya di sebut gemblong, ada juga yang menyebutnya jwadah uli atau tetel yang memiliki rasa asin gurih. Gemblong terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa yang sudah dikukus lalu ditumbuh sampai halus. Menumbuknya harus dalam keadaan masih panas, kalau sudah dingin tidak bisa ditumbuk. Tekstur dari gemblong yaitu kenyal, cuma gak nempel di gigi dan masih bisa dikunyah. Dalam tradisi Jawa, gemblong di buat saat ada acara pernikahan.Â
5. Nagasari
Kue terakhir yaitu nagasari yang identik dengan isian pisang di dalamnya. Nagasari punya senuhan rasa manis dan gurih. Rasa manis yang berasal dari pisangnya dan rasa gurih yang berasal dari tepungnya. Bahan dasar membuat nagasari yaitu tepung beras, tepung sagu, santan, dan garam, serta pisang untuk isinya. Namun ada juga yang menambahkan gula pada adonan tepung. Cara membungkusnya sama seperti utri, dengan cara dibalut menggunakan daun pisang lalu dikukus. Hmmm , aromanya sungguh menggoda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H