Mohon tunggu...
Mia Wulandari
Mia Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan

Providentia Dei. Seorang Ibu dan masih karyawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memujamu

16 November 2018   05:31 Diperbarui: 16 November 2018   06:09 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyebut namamu bagai alunan yang keluar dari bibir bidadari 

Merdunya membuai lamunan dia siang yang hingar-bingar

Sepoi-sepoi datang menyentuh pucuk-pucuk kerinduanku 

Riang ria diiringi genderang dan nafiri yang menyambar-nyambar

Mampu mengoyakkan sukma yang telah lama membeku

Menyebut namamu sudah seperti makan tiga kali sehari

Tidak bosan-bosannya dan penuh nutrisi membuat jiwa kuat

Merasuki nadi membuat denyut berirama kencang berlari

Bahkan hanya dengan menyebut namamu sekali saja

Menyebut namamu menjadi kesukaan bagi relung-relung hatiku yang rindu akan belaian

Menyentuh di tiap-tiap sisinya kadang lembut saat terbayang wajahmu

Tak jarang menggelisahkan jika kudapati dekat denganmu adalah pengandaian

Saat itulah menyebut namamu bagai sembilu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun