Menyebut namamu bagai alunan yang keluar dari bibir bidadariÂ
Merdunya membuai lamunan dia siang yang hingar-bingar
Sepoi-sepoi datang menyentuh pucuk-pucuk kerinduankuÂ
Riang ria diiringi genderang dan nafiri yang menyambar-nyambar
Mampu mengoyakkan sukma yang telah lama membeku
Menyebut namamu sudah seperti makan tiga kali sehari
Tidak bosan-bosannya dan penuh nutrisi membuat jiwa kuat
Merasuki nadi membuat denyut berirama kencang berlari
Bahkan hanya dengan menyebut namamu sekali saja
Menyebut namamu menjadi kesukaan bagi relung-relung hatiku yang rindu akan belaian
Menyentuh di tiap-tiap sisinya kadang lembut saat terbayang wajahmu
Tak jarang menggelisahkan jika kudapati dekat denganmu adalah pengandaian
Saat itulah menyebut namamu bagai sembilu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H