Â
Bukan tanpa alasan aku mendekat
Karena matamu miliki daya rangsang
Perempuan mana yang tak menggeliat
Begitupun aku, mulai ancang-ancang
Â
Kau bisa lihat bola mataku berpendar-pendar
Meski hanya ada sinar remang-remang
Bukan dusta, karenanya sejuta harap mulai mekar
Merindu pagutan yang  lama hilang
Â
Kini aku terperangkap tembang keraguan
Makin menjauh-jauh hampir sirna
Bahkan malam tak berpihak padaku
Dimana biasanya kau kirim sapaan
Sang fajar pun membiarkanku merana
Melihatku hanya terpaku sendu
Karena kata orang-orang aku hanya boleh menunggu
Salahkah aku bila mendului
Tak peduli apa yang akan menghalang
Akan kubuat kau tak buta isyarat
Kumohon, lakukanlah sekali lagi
Aku akan berlenggang membuatmu mengawang-awang
Menari melampiaskan niat yang berkarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H