Tangis, darah, histeria meraung beradu
Desingan tombak, clurit, badik bersambut peluru
Banjir peluh dan airmata mengiris semua tubuh yang tlah kaku
Membeku dalam benak dan kisah Pahlawan pembela persadamu
Kesaktian menghantar keleluasaanmu
Dulu...
Namun kini semu...
Kesaktian seakan tak berpihak padaku
Pada anak Bangsa, Lima Sila mu bak mainan lucu
Dinyanyikan tanpa makna, dibacakan salahpun malah jadi aksi pacu
Kemana kesaktianmu, wahai Pancasila ku
Bisakah kau titis pada tikus-tikus korupsi, yang berwajah palsu...?
Apa bisa bersemayam pada jiwa pemimpin Negerimu...?
Ataukah kesaktianmu bisa kau pancarkan pada kami penerusmu...?
Jangan kau renggut Kesaktianmu Pancasila ku
Karena kami dan Pahlawan Revolusi dari Lubang Buaya merindu
#Karya ini original dibuat penulis dan belum terpublikasi selain di kompasiana
Bima, 30092016
MIA DIANDRY / RTB
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI