***
Turun dari mikrolet yang membawanya pulang, Munah Cuma berteriak kepada sopir:
“Makasih, bang!”
Biasanya bang Charles akan berteriak:
“Enak aja kau naik gratis!”
Munah tahu bang Charles hanya bercanda. Tapi sekali ini bang Charles diam saja.
Ia terheran-heran dengan begitu banyak orang ramai di jalan masuk ke kampungnya. Ada banyak satpol PP, orang-orang dari kantor camat, dan segala macam orang-orang berseragam.
Lebih heran lagi ketika melihat mpok Yusnita bengong di depan toko tempat ia menjual kebutuhan sehari-hari. Isi toko itu sudah kosong.
Munah mendadak mual. Ia berlari menyeret Udin hingga terpontang-panting menyusuri liku-liku labirin gang menuju gubuknya sambil berteriak-teriak:
“Bapaaak! Bapaaak! Bapaaak!”