Kemilau mentari membiaskan kilau syahdunya ke tubuh kecilku tanpa malu-malu
Hingga tiba saatnya kambing, Kuda, kerbau dan sapi senang bercanda dan mengundang hasrat tuk menikmati tubuhku tanpa resah
Para belalang, katak, kupu-kupu seakan asyik bersenda-gurau, enggan pergi walaupun suara jangkrik bernyanyi kian berisik
Tak kalah sang pujangga, memoles bait demi bait kata lewat coretan tangannya di sehelai daun jati sambil memainkanku di mulutnya
Sesekali Anjing dan Kucing cantik berjingkrak senang di antara tubuhku dan Tuannya di tepian senja , hingga ular yang tak mau bangkit dari lamunannya terus melingkar dan menggelung tubuhku erat menunggu burung yang mencicit didepan mu
Aku tetap dibawah.....
Aku tetap dibawah.....
Kau injak, kau duduki, kau tiduri aku hingga lelap
Bahkan kau loncat kegirangan di atas peluhku