Tak nyana bara terbit lagi di ufuk penat
Saga memerah kian melepuhkan tatap
Hayatkan arang nan lampau padam terpekat
Kiranya angin membias debu mendekap
Di tepianpun karang kokoh menantang garang
Walau diam terkikis ombak terjal
Biduk tak kalah menjegal badai menerjang
Hingga berkalang tanah diri tercekal
Riak gelombang menghempas Ganas
Terpa bingkai hati kian panas
Gurati perih di relung sunyi kelam
Rinai sendu tetesi mata terpejam
Oh Tuhan.......
Palung jiwapun mendidih dalam hening
Gelinjang asa terdesah tak bergeming
Geletar cumbui angan dalam rengkuhan-Mu
Rangkul raga hangati dengan peluh-Mu
RBH Tertawan Rasa, 28102015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H