2 Timotius 3:15-17
"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat  kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik".
1. Gereja dan Tugasnya
(1) Â Secara etimologis Kata "gereja" berasal dari bahasa Portugis igreja, yang mempunyai akarnya dalam bahasaYunani ekklesia, yang berarti perkumpulan umum atau persidangan publik. Istilah ekklesia dipakai oleh orang-orang Kristen mula-mula, khususnya yang berbahasa Yunani, untuk menyebut perkumpulan mereka baik dalam lingkup lokal maupun umum. Perkumpulan orang-orang Kristen mula-mula itu disebut ekklesia tou theou (perhimpunan dari Allah). Kata bahasa Inggris church, berasal dari bahasa Yunani kyriakon arti harafiahnya "milik Tuhan". Kata ini dipakai lebih kemudian dari pada ekklesia ketika gereja sudah mulai lebih terorganisasi, awalnya menunjuk pada gedung gereja.
(2) Â Secara umum gereja mempunyai tiga tugas yaitu koinonia (persekutuan), marturia (kesaksian), dan diakonia (pelayanan). Di dalam tugas- tugas tersebut, Miller sebagaimana yang dikutip oleh Boehlke menyatakan bahwa gereja juga memiliki 6 fungsi, yaitu: Pertama, Gereja sebagai persekutuan yang beribadah. Orang belajar beribadah dengan mengambil bagian dalam kebaktian. Kedua, Gereja adalah persekutuan yang menebus. Artinya, kebutuhan dasar para anggotanya terpenuhi dan hubungan, yang terputus dapat dipersatukan serta disembuhkan kembali. Ketiga, Gereja sebagai persekutuan belajar mengajar. Gereja menyediakan kesempatan belajar bagi orang dari segala usia. Dalam gereja, orang mencari jawaban dari Injil terhadap pertanyaan yang ditimbulkan oleh pengalaman hidup. Keempat, Gereja adalah persekutuan yang peduli akan kebutuhan orang lain terutama yang sakit, miskin, lemah, dan kesepian. Gereja berusaha melayani siapapun, khususnya yang paling hina dan lemah. Kelima, Gereja adalah persekutuan yang ingin membagikan iman kepada orang yang belum menerima kabar baik. Dengan mendukung usaha ini, warga gereja mengaminkan amanat Tuhan yang bersifat am. Keenam, Gereja adalah persekutuan yang bekerja sama dengan kelompok lain. Kerja sama ini dapat dilakukan dengan sesama orang Kristen atau berbeda agama demi pendidikan, untuk tujuan hak asasi manusia, keadilan sosial, perdamaian dengan masyarakat setempat dan perdamaian antar bangsa.
(3) Â Yohanes Calvin adalah seorang pemimpin Gereja reformasi gereja Swis abad ke 16. Calvin menggambarkan pentingnya gereja sebagai tempat manusia menerima, merawat dan mengembangkan keselamatan (Gereja bukanlah keselamatan, ia adalah tempat di mana manusia menerima dan merayakan keselamatan yang sudah disediakan oleh Allah sambil menunggu penyataan yang sempurna dari keselamatan di dalam Kerajaan Allah). Metafora yang dipakai yaitu: Gereja sebagai ibu orang percaya (mother of the faithful).
(4) Â Keberadaan gereja sebagai mother of the faithful (mater fidelium) tidak dapat dilepaskan dari hakikatnya sebagai eklesia, the pilgrim people of God, orang- orang peziarah Tuhan.
  Sebagai Mother of the faithful yang juga mengemban fungsi sebagai persekutuan belajar mengajar, yang menyediakan kesempatan belajar bagi orang dari segala usia, Gereja semestinya melatih dan membina warga jemaatnya untuk belajar menemukan jawaban dari pengalaman hidupnya menuju Rumah Bapa melalui media belajar yang telah tersedia.
2. Pendidikan Dalam Jemaat
(5) Â Dalam bahasa Indonesia kata "pendidikan" memiliki banyak persamaan: membina, Â mendidik, mengkader: mengarahkan: mendewasakan: menuntun: membentuk: memotivasi: membaharui: membangun: membimbing: memelihara dan memimpin. Pendidikan jemaat merupakan suatu proses belajar mengajar seumur hidup dan merupakan suatu proses untuk mencapai perubahan hidup, yang terdiri dari tiga hal, yaitu perubahan pengetahuan (kognitif), perubahan sikap (afektif) dan perubahan perbuatan.
(6)  Jelaslah sudah bahwa Pendidikan Jemaat memang mempunyai ciri khas, yaitu terutama ditujukan kepada jemaat untuk memampukan  ia bertindak secara bertangung  jawab sebagai pengikut Tuhan Yesus. Usaha Pendidikan Jemaat kategori dewasa lebih banyak ke arah melayani orang supaya ia dimungkinkan mewujudkan tugas dan panggilannya di tengah-tengah dunia dan masyarakat di mana ia berada, dengan segala apa yang ada padanya.