Mohon tunggu...
Nur aslamiah Supli
Nur aslamiah Supli Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Lulusan Studi Strategi Universiti Utara Malaysia, sekarang sedang mengabdi disalah satu universitas negeri di Palembang, Sumatera Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak, Sekali-kali Tidak. #SaveOurSister #NyalaUntukYuyun

3 Mei 2016   21:08 Diperbarui: 8 Juni 2016   20:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin tidak semua orang Indonesia mengingat atau memperingati bahwa kemarin, lebih tepatnya tanggal 2 Mei, Osama Bin Laden, Teroris yang paling terkenal dan di takuti itu tembak mati oleh Prajurit Navy Seal Amerika, 2 mei 2011 lalu. Tapi saya yakin walaupun mungkin tidak banyak yang ingat, tapi banyak juga orang yang tahu, 10 April 2016 lalu, seorang siswi smp (YY,Yuyun), 14 tahun, diperkosa bergilir oleh 14 pemuda, kemudian di bunuh.

 

Bagaimana tidak?

melejitnya #NyalaUntukYuyun di Twitter hingga saat ini dan banyaknya aksi simpatik yang di gelar di berbagai daerah di nusantara adalah buktinya. Merdeka.com mengibaratkan kasus mengerikan ini sebagai puncak gunung es dari banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia. (Merdeka.com,Selasa 2 May 2016)

Pelaku kejahatan dalam kasus seperti ini ironinya tidak hanya datang dari kaum muda tetapi juga kaum tua. Ada kakek-kakek yang menghamili cucunya sendiri. Dan juga belakangan ini kasus perkosaan juga menimpa salah satu mahasiswi tingkat akhir di Kampus tempat saya mengabdi sekarang. Diperkosa oleh suami pembimbing skripsinya. Bagaimana hati saya tidak ikut menjerit. Naasnya lagi dikabarkan pelaku juga seorang pendidik (dosen).

Ternyata latar belakang pendidikan seseorang tidak menjadi jaminan bahwa dia tidak akan berperilaku keji. 

Kita seharusnya sudah sadar, kapan masalah ini akan segera teratasi. Akankah kita terus berlarut-larut dalam kasus yang sama hingga membuat kekerasan terhadap wanita bukanlah hal yang tabu. Tidak menjadi hal yang aneh, atau nantinya menjadi suatu tradisi,Nauzubillah minzalik. 

menurut saya pribadi, Kasus seperti ini apabila kita biarkan berlarut-larut akan mengancam keamanan negara. Bagaimana bisa begitu??? (Keamanan negara tidak hanya sebatas pada militer, akan tetapi juga melingkupi keamanan ekonomi, politik, lingkungan, sumber daya alam, manusia dan energi dan elemen-elemen lainnya).

Perempuan adalah salah satu dari elemen-elemen keamanan negara Indonesia karena sebagaian besar warga indonesia adalah perempuan. Jadi apabila keamanan perempuan indonesia terancam, maka otomatis keamanan Indonesia ikut terancam.

mencoba merujuk kepada doktrin Hilary Clinton mantan menteri luar negeri Amerika atau yang saat ini terkenal sebagai calon presiden Amerika 2016 ini. Dalam pidatonya 8 desember 2010 lalu di TedWomen Conference, beliau mengatakan :

.. Give women equal rights, and entire nations are more stable and secure. Deny women equal rights, and the instability of nations is almost certain.... (Hillary Clinton : Empower girls and Women,CNN,12/12/2010)

Artinya ialah Berikan perempuan hak yang sama maka negara akan menjadi lebih stabil dan aman. Meniadakan hak perempuan (hak setara) maka ketidak stabilan negara pasti terjadi.

Maka sudah sepantasnya Kaum Perempuan Indonesia diperlihara hak-haknya, hak-hak setara dengan kaum lelaki. Hak untuk di lindungi dari kekerasan-kekerasan terhadapnya. 

Saya mengharapkan pemerintah Indonesia lebih serius dalam menanggapi kasus-kasus seperti ini dan segera sahkan RUU penghapusan kekerasan seksual.

Undang-undang mungkin tidak akan menyelesaikan masalah namun bukan berarti tidak ada usaha sama sekali untuk mengatasi masalah ini. 

 Analogikan dengan pintu dan gembok. Maling bisa saja membobol pintu walaupun sudah kita kunci dan gembok pintu tersebut. tapi bukan berarti kita harus pasrah dan tidak mengunci pintu sama sekali bukan?

Saya juga sangat berharap kaum lelaki menyadari untuk tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap perempuan. Siapapun dia,berapapun umurnya, Apapun sukunya, agamanya, jabatannya

Tidak sekali-kali Tidak!. #SOS #SaveOurSister

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun