UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KUALITAS BELAJAR
Mia May Sarah
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Â
Abstrak: Peningkatan kualitas pembelajaran sangatlah diperlukan untuk mewujudkan siswa yang mandiri dan penuh kreativitas di masa yang akan datang. Kreativitas pembelajaran menentukan kualitas hasil belajar Dalam pembelajaran kita harus berpedoman pada kurikulum, GBPP dan tuiuan pendidikan. Prinsip-prinsip pembela aran kita jadikan petunjuk agar kita terhindar dari tindakan-tindakan yang tidak dapat mendukung proses peningkatan belajan Pembelajaran berkualitas akan mencerminkan hasil upaya pendidik dan komponen-komponen lain yang peduli pada pendidikan.
 Kata kunci: Pembelaiaran siswa, peningkatan kualitas pembelajaran
PENDAHULUAN
Banyak sorotan ditujukan kepada guru terutama masalah kualitas pembelajaran. Di sisi lain guru sarat akan beban yang telah diatur dalam kebijakan-kebijakan pemerintah yang penuh dengan perubahan. Lebih berat lagi masyarakat terlanjur memberi kepercayaan penuh kepada guru terhadap hasil belajar putra-putrinya. Untuk beban yang satu ini guru tidak boleh menganggap enteng, namun harus berusaha dan bekerja penuh semangat agar kepercayaan masyarakat kepada guru tidak luntur begitu saja. Kita pun tahu bahwa keberhasilan pendidikan tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga pendidikan saja, namun kerja sama yang baik dan harmonis antara sekolah, masyarakat dan keluarga.
Tidak terlepas juga komponen-komponen pemerhati pendidikan dan peduli akan perkembangan dunia pendidikan. Bekerja bahu-membahu dengan tidak saling mengkambinghitamkan dalam kegagalan ataupun menepuk dada jika mengalami keberhasilan. Antara pendidik di tingkat sekolah paling bawah sampai perguruan tinggi hendaknya berpandangan sama dan satu tujuan menciptakan hasil pembelajaran yang berkualitas. Pencapaian hasil pembelajaran yang berkualitas ini, guru harus berupaya mengembangkan daya kreativitas yang tinggi agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.Â
Kebebasan intelektual dalam daya pikir, daya cipta dan daya karsa hendaknya benar-benar diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kebebasan intelektual dapat memotivasi guru untuk berani berpikir kritis dan bertanggung jawab.
PEMBAHASAN
A. Motivasi BelajarÂ
Kegiatan belajar merupakan kegiatan sehari-hari siswa, guru perlu mengetahui motivasi belajar siswa. Dari motivasi belajar ini guru akan mudah menerapkan tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran di kelas yang mendukung tercapainya tujuan. Motivasi adalah kekuatan mental yang menjadi penggerak, pendorong mental perilaku manusia (termasuk belajar). Di dalam motivasi terkandung keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan dan sasaran. Di dalam pembelajaran jika salah satu komponen tersebut tidak ada, tidak mungkin terjadi proses belajar. Bagi siswa, motivasi belajar sangat penting dengan melakukan hal-hal berikut:
(l) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir,
 (2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar,
 (3) mengarahkan kegiatan belajar,
 (4) membesarkan semangat belajar
 (5) menyadarkan adanya perjalanan belajar.
Bagi guru motivasi belajar bermanfaat untuk:
- membangkitkan semangat belajar siswa
- menyusun strategi mengajar.
B. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Berdasarkan motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar maka guru berupaya semaksimal mungkin mengembangkan keativitasnya agar kualitas belajar dapat dicapai. Sebelum memulai usaha kegiatan belajar kita perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan belajar, diantaranya: lingkungan, fisik dan mental. Ketiga persyaratan tersebut berpengaruh pada kualitas belajar siswa.Â
Dalam upayanya yang keras guru hendaknya berusaha menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Sehingga secara psikologis siswa sudah terpancing dan secara otomatis siswa akan mengikuti arah tujuan belajar dan pembelajaran yang kita kehendaki. Daya dukung berupa kreativitas guru merupakan sumbangan tak ternilai secara materi kepada siswa.
 Dorongan kepada siswa untuk berekspresi, bertanya, mencoba berikan waktu seluas-luasnya. Kondisi semacam ini akan membuat siswa merasa dihargai sebagai siswa. Jangan sampai ada distansi (arak) arfiara siswa dan guru yang menjadikan terbelenggunya kreativitas siswa. Klik antar siswa atau pembentukan group yang menimbulkan persaingan secara tidak konstruktif kita hilangkan diantara mereka.Â
Pemberian materi pelajaran jangan sampai terjadi di atas ukuran/standar. Akibatnya anak akan merasa tidak mampu atau kesulitan dalam mengerjakan dan takut pada guru. Sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran kita gunakan multimedia. Dengan alat peraga (media) diharapkan siswa ikut berperan aktif secara fisik dan mental di dalam proses pembelajaran.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi BelajarÂ
Faktor-faktor yang menyangkut seluruh pribadi siswa baik fisik maupun mental akan menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Masih ada juga faktor dari luar pribadi siswa itu sendiri. Semadi Soerjabrata mengatakan bahwa yang mempengaruhi belajar adalah faktor dari luar diri siswa dan faktor dari dalam diri siswa. Kesehatan, inteligensi, bakat dan emosi kesemuanya saling terkait dan mendukung. Kewajiban kita sebagai guru untuk membimbing mereka mengaktualisasikan dirinya dalam kegiatan belajar agar menjadi manusia yang mandiri di kemudian hari.
KESIMPULAN
Keberhasilan program belajar dan pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari beberapa unsur pendukung pokok. Unsur tersebut diantaranya perencanaan program, pelaksanaan program dan evaluasi hasil. Pelaksanaan pembelajaran dapat berhasil baik jika guru dapat memahami karakteristik siswa, menggunakan pendekatan integratif, multimedia/metode dan dengan daya kreativitas yang tinggi. Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang berkembang optimal, akan berpengaruh terhadap kualitas belajar dan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H