Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Belakangan ini makin ramai saja perbincangan tentang tokoh yang satu ini. Dahlan “Koboi” Iskan.
Sebagai mantan bawahannya di Perusahaan Listrik Negara, saya bukannya tidak bangga dengan hal itu. Bangga, tentu saja. Melihat mantan Bos saya menjadi perbincangan yang ramai di tengah masyarakat. Bahkan banyak orang yang tiba-tiba jadi ‘fans’ barunya Pak DIS.
Namun yang agak mengkhawatirkan adalah, apakah ini hal yang natural? Memang kalau melihat kepribadiannya dan backgroundnya Pak DIS, kita tidak akan heran. Kawan-kawan saya di Jawa Pos Group pasti sudah hapal betul bagaimana karakter beliau dalam melihat masalah, berfikir, dan bertindak.
Maksud saya di sini adalah, seolah-olah ada pencitraan. Bukan dari Pak DIS sendiri, tapi dari pihak lain. Siapakah mereka? Siapapun yang diuntungkan dengan popularitas Dahlan Iskan. Kita banyak mendengar dukungan dari masyarakat agar Dahlan Iskan maju dalam pemilu presiden tahun 2014. Siapa yang akan mengusungnya? Siapa lagi kalau bukan Incumbent.
Kader
Kita ketahui bersama, partai politik yang mengusung SBY mulai tahun 2004 ini hanya bermodalkan “figuritas” calon presidennya saja. Tanpa didukung kader yang kuat. Begitu figur presidennya ini “habis”, mereka harus mencari figur baru sebagai “jagoan” mereka. Kalau tidak, mereka akan ikut habis.
Ya, itulah ciri dari Partai Politik yang pengkaderannya kurang bagus. Mereka tidak membina kader mereka. Mungkin terkesan asal rekrut saja. Siapa yang punya “power” dia bisa naik jabatan. And money is one of the power source. Lihat saja oknum N, oknum AS, dan masih banyak oknum-oknum lainnya.
Maka saat melihat sosok seorang Dahlan Iskan, partai ini melihat sebuah “peluang” untuk menaikkan kembali citranya. Dalam polemik masalah interpelasi yang akan diajukan DPR, Demokrat secara terang-terangan menolaknya. Terlepas dari benar-salahnya Pak DIS, hal ini secara politis telah menggambarkan pemanfaatan citra Dahlan Iskan bagi Partai Incumbent tersebut.
Kita lihat saja bagaimana Film Koboi dengan aktor utama Dahlan Iskan ini berlangsung. Produsernya pun pasti tidak akan segan-segan berbuat demi mendapatkan simpati masyarakat lewat aksi serunya. Semoga saja happy ending, hehe.
Wallahu a’lam bishshawwaab…
Semarang
17042012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H