Mohon tunggu...
Mia Cantika
Mia Cantika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Harapanku

14 Februari 2019   16:32 Diperbarui: 14 Februari 2019   16:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapanku
Aku sering melihatnya hidup di tembok kamar
Dia sangat dekat denganku, sangat
Namun aku belum pernah menyentuhnya

Harapanku
Kamu itu seperti pulpen yang ku letakkan di depan mataku
Yang hanya bisa kulihat namun belum pernah ku tuliskan
Harapanku sangat dekat
Sering orang menertawakannya

Bahkan, mereka bilang itu bukan harapan
Mereka bilang harapanku terlalu biasa
Mereka bilang harapanku terlalu tinggi
Beragam kalimat ku dapatkan

Sudahlah
Aku lelah menepis segalanya
Tak bisakah biarkan aku menghadapinya?
Dengan pembangkit dari kata-kata kalian itu

Lalu lihat diwaktu yang akan datang
Siapkan segudang kata menyesal
Aku harap kalian bisa menerima apa yang sudah ku dapatkan

Pontianak, 27 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun