Mohon tunggu...
Mia Umaya
Mia Umaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menambah Minat Baca dan Menumbuhkan Semangat Belajar Pelajar SD di Massa Pandemi Covid-19

2 September 2021   09:19 Diperbarui: 2 September 2021   09:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN Berita Desa KKN BTV III Universitas Jember

MENAMBAH MINAT BACA DAN MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR PELAJAR SD di MASA PANDEMI COVID-19

Tematik : Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19

Desa Jajag adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang terletak di Kecamatan Gambiran. Desa Jajag memiliki 5 Dusun yaitu Dusun Bulusari, Dusun Kampung Baru, Dusun Krajan, Dusun Petahunan, dan Dusun Yosowinangun. Kawasan Desa Jajag merupakan kawasan yang strategis di wilayah Banyuwangi selatan, dimana desa ini juga menjadi tumpuan desa-desa lainnya. 

Banyak hasil pertanian diperjual belikan di Desa Jajag. Di Desa Jajag terdapat pasar Jajag yang letaknya di dekat Terminal Jajag dan ada satu lagi yaitu pasar desa dimana pasar desa ini terdiri dari dua pembagian waktu berjualan yakni pasar sore yang buka tiap sore hingga malam hari dan pasar subuh yang bukanya pada dini hari sampai dengan pagi hari. Wilayah yang strategis membuat banyak pelanggan-pelanggan pasar tak hanya berasal dari Desa Jajag sendiri namun juga ada yang berasal dari luar desa. 

Selain pasar, Desa Jajag juga banyak terdapat toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti halnya toko pakaian, toko elektronik, dan toko sepeda. Untuk urusan kulinernya, Desa Jajag juga tak kalah lengkap, banyak warung, restauran, hingga cafe yang siap menyediakan makanan untuk para pelanggannya. Terdapat pula rumah sakit Al-Rohmah yang letaknya berada di depan Kantor Kecamatan Gambiran, dimana jugadekat dengan Kantor Desa Jajag. Di wilayah Desa Jajag juga terdapat banyak tingkatan sekolah mulai dari TK atau PAUD sampai dengan SMK. 

Menginjak tahun kedua sejak kedatangannya, virus Corona belum juga enggan meninggalkan dunia ini. Pendidikan menjadi salah satu dari sekian banyaknya sektor yang terkena dampak besar dengan adanya pandemi Covid-19. Untuk memutus kasus penyebaran virus Corona, salah satu upaya pemerintah yaitu mengharuskan agar setiap sekolah di seluruh Indonesia ditutup dan melakukan kegiatan belajar mengajar secara online. Keputusan ini tentu sulit diterima begitu saja oleh semua pihak di seluruh daerah. 

Karena di lapangan, peralihan sistem pembelajaran ini menjadi "sesuatu yang tidak biasa" bagi pendidik ataupun peserta didik di semua jenjang pendidikan. Meskipun sudah satu tahun lebih waktu terlewati dengan pembelajaran online, berbagai penyesuaian terhadap pembelajaran terus dilakukan guna mencapai efektivitas yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga, penyesuaian pembelajaran diupayakan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari pembelajaran online seperti, anak kecanduan bermain gadget, anak menjadi malas belajar, rendahnya kreatifitas anak dan minat baca hitung yang kurang. 

dokpri
dokpri

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember Mia menggaet beberapa anak yang masih bersekolah SD guna meningkatkan minat baca serta kemampuan literasi anak SD, sekaligus memperkenalkan aplikasi belajar gratis playstore yang berjudul Dongeng Anak dan Game Pintar Matematika sebagai fasilitas penunjang pembelajaran yang dapat digunakan siswa kapan pun secara gratis. Program tersebut diberi nama "Penggiat Literasi Anak di tengah Pandemi Covid-19". 

Program ini diikuti oleh beberapa siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 dan telah mendapat izin dari pihak kelurahan, sekolah, serta orang tua siswa karena kawasannya berada di zona kuning yang masih terbilang cukup aman serta selalu mematuhi protokol kesehatan. Tak hanya belajar mengenai materi yang diberikan disekolah seperti membaca dan berhitung tetapi Mia juga mengajak mereka untuk membuat pupuk dari sampah dapur, cara mengaplikasikan pupuk untuk tanaman, merawat tanaman, menggambar, bernyanyi, dan belajar doa sehari hari. Untuk pemberian materi pembelajaran nantinya saya akan menggunakan power point dan juga video animasi. Dengan adanya kegiatan KKN BTV III UNEJ ini saya juga berharap bisa memberikan dampak yang lebih baik daripada sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun