Mohon tunggu...
Mia Ismed
Mia Ismed Mohon Tunggu... Guru - berproses menjadi apa saja

penyuka kopi susu yang hoby otak atik naskah drama. pernah nangkring di universitas negeri yogyakarta angkatan 2000. berprofesi sebagai kuli di PT. macul endonesa bagian dapor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membaca Atas Nama Tuhan

23 Desember 2024   15:56 Diperbarui: 23 Desember 2024   15:56 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi by Mia ismed

 

Scene 1

Latar di bawah pohon bambu. Terlihat segerombolan anak sedang bermain congklak. Mereka asyik meghentakan kaki disela garis kotak-kotak yang membentuk seperti salip yang dibentangkan. Sesekali ada gelak tawa karena kaki mereka menginjak garis tepi yang secara otomatis mereka melanggar aturan permainan. Beberapa saat datanglah dua orang anak laki-laki yang mengejar layangan putus melintasi permainan mereka. Dengan refleks gadis kecil itu terlihat sangat marah.

Sayup2 terdengar suara emak memanggil-manggil nama salah satu diantara mereka

Emak                     : "Aisyah..aisyahh... lakasi bulik nak hari parak sanja.

 Lakasi tulakan mangaji!."

Siti                          :"Ikam mandangarkah ada suara mama ikam."

   (siti memiringkan mukanya mencoba menelisik sumber suara)

 Aisyah                  :"Kadada ah mamaku mengiyau. Aku sudah bepamitan tadi.

ayo nah aku lagi lagi."

"Aisyah... Aisyah" (suara emak membuyarkan permainan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun