Ataukah hanya saya sendiri yang merasa tidak nyaman dengan keadaan jalan masuk itu?
Bisa jadi iya, sebab saat ini, mungkin hanya saya yang bisa membandingkan sendiri secara langsung dan merasakan bagaimana jalan masuk ke kampus ITB Ganesa melawan jalan masuk kampus asal saya. Sementara bagi mereka yang setiap hari keluar masuk di kampus saya itu, ya mereka mungkin biasa-biasa saja. Kan, ala bisa karena biasa.Â
Jangan-jangan nanti setelah hasil foto Rontgen dokter menunjukkan adanya pergeseran sendi-sendi tubuh barulah kita sadar bahwa jalan utama masuk gerbang kampus kita sangat parah dan perlu perbaikan mendesak.
"Memangnya, kampusnya di mana, Kang?"
Aduh, maaf, saya harus akhiri tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H