Mohon tunggu...
Mhoddonk Mandatongan
Mhoddonk Mandatongan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenaikan BBM 2014:Persepsi Dampak Positif, Negatif, dan Upaya Solutif

18 November 2014   06:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:33 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KENAIKAN BBM 2014:

PERSEPSI DAMPAK POSITIF, NEGATIF, DAN UPAYA SOLUTIF.

Mukmin Mandatongan – Makassar 17/11/2014

Masih segar dalam ingatan ketika penentuan Pemenenang Pilpres oleh KPU diumumkan, ada hal yang sedikit menggelikan terjadi dimana seorang Presiden Terpilih yang belum defenitif dilantik sebagai presiden mendesak Presiden defenitif untuk segera menaikkan BBM (Bahan Bakar Minyak), sebagian pengamat menilai bahwa langkah Sang Presiden terpilih sebagai sebagai bentuk kepanikan dan akan berpengaruh pada pemerintahan yang akan dipimpinnya kelak, namun upaya itu tidak digubris oleh SBY (Presiden Defenitf waktu itu). Belum genap sebulan setelah pelantikan Presiden dan Wapres, isu kenaikan BBM-pun kian menguat, sehingga menimbulkan berbagai pro dan kontra masyarakat terkai kebijakan tersebut.

Dalam upaya membangun masyarakat yang cerdas dan berpemikiran maju, setiap persoalan seharusnya disikapi dengan bijaksana dan penuh perhitungan, dengan landasan Konstitusi dan nilai-nilai lokal, untuk itu masyarakat dipandang perlu untuk membandingkan hal positif dan negatif, serta upaya solutif.

Persepsi Positif dan kemungkinan terbesar pencapaian positif kenaikan BBM:

1.Sudah menjadi tradisi pemerintah bahwa alasan yang paling kuat dalam kenaikan harga BBM secara nasional adalah Beban Subsidi Pemerintah. Sehingga untuk menyelamatkan Subsidi BBM yang dipandang banyak salah sasaran dan dialokasikan pada pembangunan yang lain maka kenaikan harga BBM adalah salah satu solusi.

2.Indonesia sebagai negara yang berpenduduk terbanyak ke-3 di dunia menjadi sasaran pemasaran yang tepat dan sehingga Pertamina dapat meraih keuntungan yang maksimal dalam upaya pembangunan Pertamina dan negara.

3.Posisi harga minyak dunia saat ini berada pada level rendah yang dalam pandangan ekonomi merupakan waktu yang paling tepat untuk mengambil langkah buy/bid/beli dengan asumsi kebutuhan BBM secara global akan tetap tinggi sehingga pada dasarnya harga akan tetap naik, dengan demikian negara akan sangat diuntungkan, hal ini didukung karena pemimpin Indonesia saat ini berlatar belakang pengusaha.

4.“Naik sedikit tetapi bertahap lebih baik daripada naik sekaligus”. Setidaknya pemerintah telah mengantisipasi terhadap tingginya kebutuhan BBM di Indonesia sehingga dengan kenaikan harga BBM akan muncul upaya untuk mencari sumber energi yang lain.

5.Membangun kesadaran masyarakat untuk menghemat penggunaan BBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun