Mohon tunggu...
MUHAMMAD REZA SETIAWAN
MUHAMMAD REZA SETIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - forester I practitioners I learners I reader I traveller I adventurer !

Jalanmu mungkin tidak cepat namun percayalah rencana Allah selalu tepat! Sabar, ikhlas, ikhtiar. ~ Sajak Salaf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Secuil Cerita Data Desa Presisi dari Desa Melinggih Kelod, Gianyar

17 Maret 2024   00:18 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:15 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun sangat berterima kasih kepada perbekel yang bersedia meluangkan waktu bertemu dan berdiskusi, serta kepada para kelihan banjar yang tiada henti mendampingi sehingga berkat komunikasi dan kolaborasi yang baik, proses pendataan dapat terselesaikan. Semoga dapat berjumpa kembali!

Polemik Data, Inovasi, dan DDP Desa Melinggih Kelod

Data adalah pengetahuan untuk memahami dan membaca situasi. Dengan data, setiap orang dapat menyimpulkan dan menganalisis, sekaligus menjadi bahan untuk menjadi lebih baik. Ketersediaan data masih menjadi permasalahan klasik di Indonesia dan hampir di setiap daerah, khususnya di daerah pedesaan. 

Menurut Sjaf (2019), permasalahan umum yang sering kali ditemukan yaitu ketiadaan data presisi. Padahal, data desa sangat penting untuk dimanfaatkan dan digunakan dalam berbagai kegiatan pembangunan. Salah satunya adalah dalam perencanaan program pembangunan desa.

Sebagai inovasi, data desa presisi (DDP) merupakan upaya “nyata” dalam menghadirkan data—yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi—untuk memberikan gambaran kondisi aktual suatu desa atau kelurahan yang sesungguhnya.

DDP tidak hanya memberikan data kuantitatif berupa angka, tetapi juga data spasial berupa gambar dan data kualitatif berupa gambaran kondisi desa atau kelurahan.

Kehadiran progam Data Desa Presisi (DDP) dapat menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah data desa yang terjadi saat ini, dimana DDP menggabungkan pendekatan sensus, spasial, dan partisipatif. 

Melalui program ini, desa juga dapat memiliki datanya sendiri untuk bahan perencanaan pembangunan desa di masa mendatang sesuai dengan kondisi eksisting dan kebutuhan desa mereka.

Pengalaman dari Desa Melinggih Kelod, konsep data desa dan implementasi DDP yang telah dilaksanakan dapat memberi manfaat besar kepada pemerintah desa dalam membuat dan menyusun rumusan kebijakan yang bertujuan untuk pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

DDP dapat menampilkan informasi ketimpangan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Data yang akurat penting bagi pengambilan keputusan dan perancangan kebijakan strategis dalam pembangunan desa dan masyarakat khususnya Desa Melinggih Kelod.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun