Mohon tunggu...
Mhmmd Najhan
Mhmmd Najhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hasil Wawancara ke Masyarakat Mengenai Pemanfaatan Lahan di Kawasan Kertak Hanyar Banjarmasin

10 Oktober 2024   17:37 Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:49 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NAMA : MUHAMMAD NAJHAN FAIRUZINOOR

 NIM      : 2410416310018

KELAS    : B

DOSEN PENGAMPU :Dr.Rosalina Kumalawati,S.Si,M.Si.

 

MATA KULIAH : PENGANTAR LINGKUNGAN LAHAN BASAH

 

MAHASISWA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT, BANJARMASIN, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, PRODI S1 GEOGRAFI.

Lahan basah adalah area di mana air bertemu tanah, termasuk kawasan seperti bakau, rawa, sungai, danau, delta, serta sawah. Meskipun hanya mencakup 6% permukaan bumi, lahan basah memiliki peran vital sebagai sumber dan pemurni air, pelindung pantai, penyimpan karbon, dan habitat keanekaragaman hayati. Istilah "lahan basah" dikenal global sejak Konvensi Ramsar 1971, yang mendorong konservasi dan pemanfaatan bijaksana lahan basah melalui kerja sama internasional. Saat ini, 172 negara telah meratifikasi konvensi tersebut.

Jenis-jenis lahan basah :

-Lahan basah umum (bakau, rawa, sungai, danau, terumbu karang).
-Lahan gambut (tanah kaya bahan organik, penyimpan air dan karbon).
-Sungai dan delta (penting untuk air, habitat, dan transportasi).
-Hutan mangrove (perlindungan bencana alam, keanekaragaman hayati).
-Lahan basah kering (penting setelah musim kering untuk habitat dan ekosistem).
-Lahan basah dataran tinggi (menyimpan air, mengurangi erosi).
-Lahan basah Arktik (keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon).

Lahan basah juga mempunyai peran penting di lingkungan kita untuk menjaga ekosistem beberapa manfaat lahan basah yaitu mulai dari pengendalian banjir,penyediaan air bersih ,habitat spesies langka ,sumber makanan, menyaring polusi dan masih banyak lagi manfaat dari lahan basah yang dapat kita rasakan dan temui.

Geotagging adalah proses menambahkan informasi geografis (latitude dan longitude)kedata digital seperti foto atau video,memungkin kan lokasi spesifik dimana data tersebut dibuat dapat dilacak.

Bedasarkan hasil survey saya ke daerah kec.kertak hanyar dan sekitar nya dapat disimpulkan  bahwa lahan basah ini mempunyai potensi yang  bagus dan sangat menguntungkan para masyarakat sekitar khusus nya 2 tahun terakhir ini " 2 tahun terakhirni alhamdulillah bagus aja panen kdd kendala paling burung itu masih  kawa di atasi"(kata warga sekitar ).

Adanya lahan basah ini juga tidak hanya di manfaat kan warga sebagai lahan tani saja tapi juga banyak warga yang memanfaat kan nya sebagai lahan peternakan seperti bebek,ayam dll.

lahan basah ini juga cukup menarik perhatian,karena jenis lahan ini cocok digunakan untuk berbagi macam area,baik untuk area sawah,perkebunan ,tambak,dan lain sebagainya .

Berdasarkan pola konsumsi masyarakat kertak hanyar, perikanan lahan basah memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan teknologi pengelolaan yang sesuai dengan kondisi rawa. Teknologi ini harus memperhitungkan tidak hanya aspek lingkungan, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, dan budaya setempat. Dengan pendekatan yang holistik, pengelolaan perikanan lahan basah dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

berikut adalah hasil dokumentasi dari survey saya:

/DOK.PRI
/DOK.PRI

/DOK.PRI
/DOK.PRI

/DOK.PRI
/DOK.PRI

/DOK.PRI
/DOK.PRI

Kesimpulan :

 Kesimpulan dari teks tersebut adalah bahwa lahan basah di kertak hanyar memiliki potensi besar untuk mendukung kehidupan masyarakat, terutama bagi petani dan peternak hewan , melalui penyediaan air untuk irigasi dan sumber ikan. Namun, alih fungsi lahan dan pengelolaan yang buruk telah mengakibatkan masalah seperti banjir di wilayah hilir Kalimantan Selatan. Selain itu, potensi besar di sektor perikanan dapat dikembangkan dengan teknologi yang tepat, asalkan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan budaya setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun