Mohon tunggu...
Mhmmd Najhan
Mhmmd Najhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyalinan Peta Tematik,Peta DKI Administrasi DKI JAKARTA

8 Oktober 2024   08:48 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ringkasan dari berbagai jenis peta:

1. Peta Lokasi Wilayah: Memuat kenampakan umum seperti jalan, sungai, rel kereta, batas administrasi, dan nama wilayah.
2. Peta Penggunaan Lahan: Menyajikan batas penggunaan lahan seperti sawah, hutan, pemukiman, dan kebun.
3. Peta Kemiringan Lereng: Menggambarkan kemiringan lahan, penting untuk mitigasi bencana seperti longsor.
4. Peta Kepadatan Penduduk: Menampilkan sebaran penduduk dengan informasi batas administrasi dan kepadatan penduduk.
5. Peta Persebaran Industri Kecil: Menyajikan wilayah berdasarkan jenis industri kecil yang tersebar.
6. Peta Lokasi Sekolah: Memetakan sekolah berdasarkan jenis (negeri atau swasta) dan aksesnya.
7. Peta Produksi Pertanian: Menunjukkan bentang lahan dan jenis produksi pertanian di suatu wilayah.
8. Peta Persebaran Tambak: Menampilkan lokasi tambak dan distribusi geografisnya.
9. Peta Migrasi Pergerakan Barang: Menggambarkan jalur migrasi barang melalui darat, laut, atau udara.
10. Peta Tanah: Memberikan informasi jenis tanah dan karakteristiknya.
11. Peta Hasil Tambang: Menyajikan lokasi tambang, jenis mineral, dan volume produksinya.

Ciri-ciri peta teamatik:

Ciri-ciri peta tematik:

1. Fokus pada tema spesifik (misalnya penduduk, penggunaan lahan).
2. Sederhana dan tidak memuat banyak detail umum.
3. Menggunakan simbol dan warna untuk membedakan data.
4. Menampilkan data kuantitatif atau kualitatif.
5. Berbasis peta dasar sebagai acuan.
6. Dibuat untuk tujuan analisis khusus.
7. Berdasarkan data survei atau penelitian.

Disini saya melakukan penyalinan terhadap peta tematik pada daerah DKI JAKARTA,yaitu berfokus pada peta Administrasi wilayah tersebut,Peta administrasi adalah sebuah peta yang secara khusus menggambarkan pembagian wilayah administratif suatu daerah. Mulai dari tingkat negara, provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa, semua batas wilayah akan ditampilkan dengan jelas pada peta ini.

Seperti yang terlampir di portal resmi DKI Jakarta berikut data yang ada,Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi lima wilayah Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi dengan luas keseluruhan wilayah 662,33 km.

Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan luas 48,13 km, Jakarta Utara dengan luas 146,66 km, Jakarta Barat dengan luas 129,54 km, Jakarta Selatan dengan luas 141,37 km, Jakarta Timur dengan luas 188,03 km, serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas area 8,70 km.

Bagian utara Jakarta membentang pantai sepanjang 32 km yang menjadi muara 13 (tiga belas) sungai, 2 (dua) kanal, serta 2 (dua) floodway. Di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sebelah barat dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, serta di sebelah utara dengan Laut Jawa.

Keadaan Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara rerata 28,5C. Suhu udara maksimum berkisar 33,8C -- 35,2C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,0C - 24,6C pada malam hari terakhir tercatat pada tahun 2021. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun 237,96 mm, selama periode 2002-2006 curah hujan terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada 2002 dan tertinggi sebesar 267,4 mm terjadi pada 2005, dengan tingkat kelembaban udara mencapai 73,0-78,0 persen serta kecepatan angin rata-rata mencapai 2,2 m/detik-2,5 m/detik.

Secara geologis, seluruh dataran terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada 50 m di bawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 km. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah, karena tertimbun seluruhnya oleh endapan alluvium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun