Ideologi islam yaitu ideologi yang berveda dari ideologi-ideologi lainnya, ideologi islam tidak hanya menuju kepada keselamatan dunia saja akan tetapi juga menuju kepada keselamatan akhirat
Apabila kita sebagai ahli ilmu jiwa (psikolog) dan ahli ilmu masyarakat (sosiolog) Â meneropong jiwa dan gerak-gerik sukmanya umat islam, serta suka pula membandingkannya dengan ideologi islam, maka terdengarlah suara sayup-sayup laksana teriakan penunggang unta di tengah-tengah lautan pasir yang amat luas dan ada kalanya terdengar pula dentuman meriam dan letusan bom, seolah-olah seperti halilintar di tengah-tengah hujan-angin yang lebat dan taufan yang dahsyat.Â
Sari daripada suara jiwa umat islam yang serupa itu mengalir ke satu jurusan yang tetap dan tentu, ialah; cita-cita islam, atau ideologi islam. Dalam hal ketatanegaraan dan di dalam masyarakat, suara jiwa umat islam ini bolehlah kami terjemahkan, sebagai berikut:
1.hendaklah republik indonesia menjadi republik yang berdasar islam.Â
2.hendaklah pemerintah dapat menjamin berlakunya hukum syara' Agama islam; dalam arti yang seluas-luasnya dan sesempurna-sempurnanya.
3.kiranya tiap-tiap muslim mendapatkan kesempatan dalam lapangan usaha, untuk melakukan kewajibannya, baik dalam bagian duniawi maupun dalam urusan ukhrawi.Â
4.kiranya rakyat indonesia, teristimewa sekali umat islam, terlepaslah daripada tiap-tiao perhambaan yang manapun juga.Â
Dengan ringkas tapi tegas boleh lah kita katakan, bahwa cita-cita umat islam (ideologi islam) Â ialah; hendak membangun dunia baru, Â atau dunia islam, atau dengan kata-kata (termonologi) lain:Darul-Islam.
Sebab sepanjang keyakinan dan pendapat umat islam,maka hanya dengan islam di dalam bangunan Darul-Islam sajalah masyarakat indonesia khususnya dan segenap perikemanusiaan umumnya dapat terjamin keselamatannya, baik yang berhubungan dengan hidup dan peri penghidupan nya maupun yang bersangkutan dengan kepentingan dan keperluan keduniaan yang lainnya.Â
Selain daripada itu, kejurusan ukhrawiyah umat islam bercita-citakan " memperoleh keselamatan dan kesejahteraan akhirat",ialah dunia baqa;atau dengan kata-kata lain:Dar-Ul-Salam.adalah dunia sempurna, alam di balik kubur, yang di janjikan allah atas tiap-tiap hambanya, Â yang sengaj dan pandai melakukan kewajiban nya dengan sempurna, sepanjang tuntunan dan pertunjukan kitab nya dan contoh tauladan nabi nya yang penutup SAW.Â
begitulah harap dan dua tiap-tiao jiwa yang berideologi islam, jika pada suatu saat ketemu dengan ujung kesudahan hidupnya; setelah menyelesaikan amal-usaha dan kewajibannya,yang perlu di perbuat semasa diberi haya oleh zat yang maha murah dan maha asih. Karenanya pula,maka sering dikatakan oleh pemuka-pemuka islam dan para alim-ulama, bahwa cita-cita umat islam ialah; menuju dan memperoleh mardhatillah dan rahmatillah. Mardhatillah dan rahmatillah di dunia, merupakan Dar-ul-Islam!sedang mardhatillah dan rahmatillah di akhirat, mewujudkan Dar-us-salam!Â
Cita-cita yang serupa itu tertanam dalam-dalam dan berakar kuat-kuat dalam kalbu umat islam, sehingga tiap-tiap muslim dan mukmin menganggap hidupnya tiada berguna (mubazir),bahkan ia merasa menanggung dosa yang sebesar-besarnya,jika ia menghentikan ikhtiyar dan usahanya, bagi mencapai Dar-ul-Islam,Dar-us-salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H