Berdasarkan referensi dan saduran dari buku Islam dalam arus sejarah indonesia bab 16 karya prof jajat
ulama dan pembentukan islam tradisional
 Ada beberapa point penting yang perlu diperhatikan terkait materi ini antara lain :Â
Garis waktu dan alur pembentukan Islam tradisional
kemunculan ulama di hindia belanda menyusul perkembangan reformisme islam. salah satu konsekuensi paling utama dari reformisme, dengan dukungan kebijakan modernisasi kolonial belanda.
Menghubungkan ulama dengan modernitas
upaya menggabungkan islam dengan modernitas muncul sebagai salah satu isu krusial di indonesia awal abad ke 20.
Nahdhatul ulama sebagai representasi ormas Islam tradisionalis konservatif
dengan didirikannya NU, kaum tradisionalis mempunyai organisasi merekan sendiri dalam cara yang hampir sama seperti yang telah dilakukan kaum reformis muhammadiyah tahun 1912. dengan
Kaum tua dan ulama tua di Sumatra barat
peti menjadi lembaga kaum tua dalam memegang misi mempertahankan islam tradisional di sumbar. hal ini meningkat dengan kedatangan pemikiran sirodjuddin abbas(1905-1980). di wilayah pariangan jawa barat, reaksi kaum tradisional berpusat di sukabumi. Alldidirikan oleh hadji ahmad sanusi (1931).
Pembentukan Islam tradisional yang berkonsep kepada ahlusunnah wal jama'ah
konsep ahlusunah waljamah kemudian dielaborasikan oleh ulama kaum muda terkemuka perti, siradjuddin abbas.terlahir sebagai seorang putra ulama kaum tua lawang, dan syekh abbas bin abdul hakim bin abdul ghafur (ahmad 1981:66-75)
Praktik praktikÂ
para ulama berupaya melestarikan praktik-praktik ritual seperti, dalam kasus taqlid, para ulama mengemukakann alasan bahwa ritual tersebut memiliki landasan dalam ajaran islam.
Kita kuning dan kajian pendidikan dalam Islam tradisional
kitab kuning adalah ciri khas lain ulama dan kaum santri, ulama mulai mengubah pesantren saat mereka terlibat dalam persaingan degan tokoh-tokoh reformis, terutama muhamiyah dengan sekolahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI