Mohon tunggu...
mhmmddaffa
mhmmddaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi basket badminton traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Penyesuaian Harga dalam Sistem Kurs Mengambang dan Sistem Baku pada Pasar Valuta Asing

10 Juli 2024   15:47 Diperbarui: 10 Juli 2024   16:08 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem kurs mengambang mengacu pada sistem di mana nilai tukar mata uang ditentukan oleh mekanisme pasar tanpa campur tangan langsung dari pemerintah atau otoritas moneter. Dalam sistem ini, nilai tukar mata uang dapat berfluktuasi secara bebas tergantung pada permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Ketika permintaan untuk suatu mata uang meningkat, nilai tukarnya cenderung naik karena ketersediaan mata uang tersebut menurun relative terhadap permintaan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika penawaran melebihi permintaan, nilai tukar akan turun untuk mencerminkan kelebihan pasokan tersebut.

Keuntungan utama dari sistem kurs mengambang adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan nilai tukar secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan ekonomi yang berubah. Hal ini memungkinkan untuk lebih cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan ekonomi global dan lokal, serta mendorong stabilitas ekonomi jangka panjang dengan mengurangi risiko intervensi yang mungkin dilakukan oleh pemerintah. Meskipun demikian, kerentanan terhadap volatilitas pasar dapat menjadi tantangan, terutama bagi negara-negara dengan ekonomi yang lebih kecil atau tergantung pada perdagangan internasional yang signifikan. Dengan demikian, sistem kurs mengambang mempengaruhi dinamika pasar valuta asing secara langsung, mencerminkan kekuatan pasar dalam menentukan nilai tukar mata uang secara adil dan efisien.

Sistem penyesuaian harga otomatis dalam sistem kurs mengambang mengacu pada mekanisme di mana nilai tukar mata uang dapat berubah secara otomatis untuk mencerminkan kondisi permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Dalam sistem ini, tidak ada campur tangan langsung dari pemerintah atau otoritas moneter untuk menetapkan nilai tukar secara tetap. Sebaliknya, nilai tukar mata uang akan berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar, di mana faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kondisi politik secara langsung mempengaruhi harga tukar.

Keuntungan utama dari penyesuaian harga otomatis adalah responsibilitas sistem terhadap perubahan kondisi pasar yang cepat dan dinamis. Ini memungkinkan nilai tukar untuk secara fleksibel menyesuaikan diri terhadap fluktuasi ekonomi global, menjaga stabilitas dan keseimbangan yang lebih baik dalam perekonomian. 

Selain itu, sistem ini juga mendorong transparansi dan keadilan dalam menentukan nilai tukar, mengurangi risiko manipulasi atau intervensi yang dapat mempengaruhi pasar secara tidak seimbang. 

Meskipun demikian, penyesuaian harga otomatis juga dapat menimbulkan volatilitas pasar yang lebih tinggi dalam jangka pendek, mempengaruhi stabilitas makroekonomi jika tidak diimbangi dengan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Oleh karena itu, efektivitas sistem ini tergantung pada kapasitas otoritas ekonomi untuk mengelola fluktuasi pasar secara efektif demi mencapai tujuan jangka panjang dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga.

Intervensi pemerintah dalam sistem kurs mengambang merujuk pada tindakan yang diambil oleh pemerintah atau otoritas moneter untuk mempengaruhi atau mengatur nilai tukar mata uang dalam pasar valuta asing. 

Meskipun dalam sistem kurs mengambang nilai tukar secara umum ditentukan oleh mekanisme pasar, ada situasi di mana pemerintah merasa perlu untuk campur tangan untuk mengontrol fluktuasi yang berlebihan atau untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi tertentu. Contoh dari intervensi ini bisa berupa pembelian atau penjualan mata uang di pasar terbuka oleh bank sentral, atau penggunaan instrumen kebijakan moneter lainnya untuk mempengaruhi suplai dan permintaan mata uang tertentu.

Tujuan dari intervensi pemerintah dapat bervariasi, mulai dari menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan domestik, melindungi daya saing ekspor, hingga mengurangi dampak fluktuasi ekstrem terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi. 

Meskipun demikian, intervensi ini juga dapat memicu kontroversi dan menimbulkan risiko, terutama jika dilakukan tanpa keterlibatan yang tepat dari pasar atau jika tujuan kebijakannya tidak tercapai dengan efektif. Selain itu, efektivitas dari intervensi pemerintah dalam sistem kurs mengambang sering kali tergantung pada kondisi ekonomi global yang lebih luas serta kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan secara bersama-sama.

Keuntungan utama dari sistem kurs mengambang adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan nilai tukar secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan ekonomi yang berubah. Dalam sistem ini, mekanisme pasar memungkinkan nilai tukar mata uang untuk berfluktuasi sesuai dengan permintaan dan penawaran yang ada di pasar valuta asing. Fleksibilitas ini memungkinkan negara-negara untuk lebih cepat menyesuaikan nilai tukar mereka terhadap perubahan ekonomi global dan lokal, mengurangi risiko intervensi yang mungkin dilakukan oleh pemerintah atau otoritas moneter. Dengan demikian, sistem kurs mengambang dapat mendukung stabilitas ekonomi jangka panjang dengan memungkinkan pasar untuk beroperasi secara lebih efisien dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun