Mohon tunggu...
Muhammad Aidan
Muhammad Aidan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Manusia itu fana, suatu saat akan meninggalkan dunia. Lain halnya dengan gagasan/pemikiran, ia abadi dalam bentuk sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontroversi Benjamin Netanyahu dan Para "Makhluk Buas" di Balik Kebengisan Israel

7 November 2023   17:26 Diperbarui: 7 November 2023   17:32 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober. Seruan bagi gencatan senjata adalah seruan bagi Israel untuk menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, untuk menyerah pada kebiadaban. Itu tidak akan terjadi." Kata Benjamin Netanyahu

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel secara tegas menolak gencatan senjata dalam agresi militer Israel terhadap militan Hamas di Gaza. Selain mengenai penolakan gencatan senjata dengan Palestina, banyak juga hal-hal kontroversial lainnya yang melibatkan Perdana Menteri Israel tersebut.

Kasus 1000 (Skandal Hadiah)

Benjamin Netanyahu dan keluarganya dituduh menerima hadiah mewah berupa sampanye, cerutu dan sejumlah perhiasan dari produser Hollywood yaitu, Arnon Milchan, dan pebisnis asal Australia, James Packer, yang mana keduanya merupakan warga Israel.

"Hadiah" tersebut diberikan kepada Netanyahu sebagai imbalan atas "Bantuan politik" yang ia berikan.

Pada Februari 2018, kepolisian mengatakan telah memiliki bukti cukup yang menunjukkan bahwa Netanyahu "Menerima suap, melakukan penipuan, dan melanggar kepercayaan" dalam kasus ini.

Namun, Packer dan Milchan membantah telah "Menyuap" orang nomor satu di Israel tersebut.

Kasus 2000 (Suap, Penipuan, Pengaturan Surat Kabar)

Pada kasus 2000, Netanyahu diduga membahas pengaturan quid pro quo pada tahun 2014 dengan Arnon Mozes, penerbit Yediot Aharonot, salah satu surat kabar yang terkemuka di Israel.

Berdasarkan kesepakatan, Netanyahu akan menerima pemberitaan yang mendukung dari surat kabar tersebut. Dengan imbalan, ia dituduh setuju untuk mempertimbangkan pemberlakuan undang-undang yang akan mengekang kekuatan Israel Hayom, surat kabar saingan milik Sheldon Adelson yang juga merupakan pendukung dari Netanyahu.

Kasus 4000 (Penyuapan dan Pemberitaan Positif)

Netanyahu dituding memberikan sejumlah "kemudahan" regulasi bagi suatu perusahaan telekomunikasi Bezeeq Telecom Israel. Dengan Imbalan, Netanyahu dan istrinya yaitu, Sara akan mendapat pemberitaan positif dari sebuah perusahaan portal berita Walla.

Kepolisian telah menyatakan memiliki bukti cukup untuk mendakwa Netanyahu dan Sara melakukan suap dan penipuan dalam kasus ini.

Perekrutan Pemegang Kekuasaan yang Memiliki Pandangan Ekstrimis

Selain kontroversial karena berbagai kasus korupsi dan penyuapan, Benjamin Netanyahu juga menunjuk orang-orang yang nemiliki pandangan ekstrimis dan juga sejalan dengan pemikirannya.

Bezalel Smotrich (Menteri Keuangan)

Netanyahu merekrut Bezalel Smotrich sebagai Menteri Keuangan Israel, yang mengejutkan Bezalel ini merupakan seorang esktrimis yang Islamophobic (Anti islam), Aktivis anti Palestina, dan juga bagian dari Gerakan Perluasan Permukiman Yahudi.

Bezalel Smotrich berperan sangat besar dalam memutus bahan bakar, listrik, serta membatasi dengan ketat pasokan air, makanan dan obat-obatan sejak mulai konflik pada 7 Oktober 2023 lalu.

"Gaza akan berada dalam kendali Israel" kata Smotrich, dikutip dari channel 12 Israel.


Itamar Ben-Gvir (Menteri Keamanan Nasional)

Bahkan Netanyahu menunjuk seseorang yang pernah bergabung dengan gerakan pemuda radikal, dan Tel Aviv memasukkan partai ini sebagai organisasi teroris dan melarang berpartisipasi di pemerintahan Israel.

Ben-Gvir kerap melontarkan ujaran kebencian terhadap warga arab di Israel dan tak segan-segan mengusir mereka jika tak setia dengan Israel. Ia juga berulang kali memimpin puluhan ribu nasionalis Yahudi berbaris melalui Kota Tua dan ingin merebut Masjid Al-Aqsa.

Kunjungan terbarunya ke Al-aqsa semakin membuat geram sejumlah negara, karena pernyataannya yang provokatif.

"Harus dikatakan bahwa polisi bekerja sangat baik di sini, dan sekali lagi membuktikan siapa penguasa Yerusalem" kata Ben-Gvir, dikutip dari The Jerusalem Post

Ia juga mengatakan bahwa seluruh warga Sderot, wilayah Israel bagian selatan, akan dipersenjatai dan Pasukan Pengamanan Israel (IDF) diperintahkan untuk melakukan "Serangan Penuh" terhadap Jalur Gaza.

Terimakasih telah menyempatkan membaca artikel ini sampai selesai, saya sebagai penulis ingin mengatakan I'm Stand With Palestine, dan semoga serangan-serangan yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina dapat berhenti dan mencapai titik aman. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun