Mohon tunggu...
Muhammad Tegar Sembiring
Muhammad Tegar Sembiring Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Remaja beranjak dewasa yang ingin jadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku: Kisah Sang Penandai (Tere Liye)

9 Februari 2024   20:04 Diperbarui: 9 Februari 2024   21:28 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Sang Penandai adalah novel tentang cinta yang abadi, tentang pencarian jati diri, tentang penyesalan, tentang persahabatan, dan tentang harapan.

Berbeda dengan banyak novel lainnya, karya Tere Liye yang satu ini ditulis berdasarkan fantasi dan disertai bumbu-bumbu aksi. Membacanya terkesan membaca dongeng, sebuah perasaan yang berbeda dari ketika membaca novel lainnya. Tertarik? Baca dulu sinopsisnya!

Sinopsis:

Tak semua kisah cinta berakhir indah dan bahagia. Setidaknya begitulah kisah cinta Jim, seorang yatim piatu pemain biola yang harus jatuh terpuruk dalam sesal mendalam usai kehilangan belahan jiwanya, Nayla. Hubungannya dengan Nayla yang tak direstui memaksa sang kekasih untuk bunuh diri dengan meminum racun agar tak dinikahkan dengan pria yang tak dicintainya. Jim yang pengecut tak bisa memenuhi janjinya pada Nayla; untuk mati bersama, dan hanya bisa melihat tubuh sang kekasih mendingin di hadapannya.

Dalam kesedihannya, Jim didatangi oleh Sang Penandai, seorang pembuat dongeng. Sang Penandai berkata bahwa Jim terpilih untuk membuat dongengnya sendiri. Sang Penandai lalu pergi dengan meninggalkan kalimat "pecinta sejati tidak akan menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya". 

Ketika Jim diburu oleh suruhan keluarga Nayla, Sang Penandai muncul dan menyelamatkannya. Sang Penandai lalu menyuruh Jim agar mengikuti armada kota terapung dalam ekspedisi menemukan Tanah Harapan.

Petualangan pun dimulai, bersama Pate, Teman sekamarnya, Jim menjadi kelasi di kapal milik Laksamana Remirez. Badai di lautan membentuk watak Jim, menjadikannya lebih kuat dan lebih tangguh. Walaupun Jim masih sering jatuh bersimpuh karena mengingat Nayla.

Dalam perjalanan menemukan tanah harapan, Jim dan armada kota terapung harus melewati banyak rintangan, mulai dari bajak laut, pemberontakan, badai, hingga masalah arah menuju tanah harapan yang tidak diketahui pasti. 

Jim juga bertemu dengan wanita yang mirip seperti Nayla-nya. Hal itu membuat Jim ragu, apakah harus meneruskan perjalanannya, atau menjalani hidup dengan wanita tersebut?

Apakah Jim sekali lagi akan menunjukkan kepengecutan-nya yang selama ini tersembunyi? Ataukah Jim masih akan memegang kepercayaannya pada cinta sejati? Lalu bagaimana dengan Sang Penandai? Apa sebenarnya yang diinginkan oleh Sang Penandai? Dan bagaimana dongeng yang akan dibuat Jim? Temukan semua jawabannya dalam novel Sang Penandai!

Review:

"Kisah Sang Penandai" adalah sebuah novel yang menceritakan tentang pencarian jati diri. Saat membaca novel ini, kita dapat merasakan bagaimana masalah dalam kehidupan dapat membuat kita menjadi dewasa dan berkembang menjadi lebih tangguh.

Jim berbeda dengan tokoh protagonis dalam novel lain dengan segala kelebihannya. Jim adalah pria yang lemah dan pengecut. Namun karena itulah perkembangan karakternya sangat dapat dirasakan.

Novel ini mengajak pembaca untuk memasuki negeri dongeng, menjelajahi samudra dan bertarung dengan bajak laut. Bagi pembaca yang kurang menyukai fantasi yang berlebihan, mungkin novel ini akan terasa membosankan.

Sama seperti banyak novel karya Tere Liye yang lain, novel ini menyajikan peristiwa tak terduga satu demi satu. Membuat kelanjutan cerita masih dalam misteri dan tak dapat diprediksi. Ending yang tak terduga juga menjadi poin lebih dari novel yang satu ini.

"Kisah Sang Penandai" juga menghadirkan kisah persahabatan antara Jim dan pate, serta keberanian dan tekad yang dimiliki Laksamana Remirez. Semuanya dikemas menjadi satu dengan sangat apik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun