Haloo sahabat Traveling? Selamat berakhir pekan!
Mungkin tak asing lagi bagi kita mendengar wisata yang satu ini yang berada di pidie, YAAP! Itu dia gunong taleuk yang terletak di tiro kabupaten pidie prov aceh. Nah saya akan membahas sedikit tentang asal muasal gunong taleuk dan perjalanan menuju ke puncak taleuk.
Asal muasal Gonong Taleuk
gunong taleuk sendiri memiliki arti yang cukup unik, Nama Taleuk kalau diartikan dalam bahasa aceh ke bahasa Indonesia yaitu " cerai ". Konon, pada zaman dahulu sepasang suami istri melakukan perjalanan untuk berperang, Saat berada dihamparan sabana gunong taleuk sang istri tak sanggup lagi untuk berjalan karena kelelahan, sang istri pun malah meminta kepada suaminya untuk kembali pulang ke kampong. Mendengar perkataan tersebut sang suami berkata '' kalau kamu tidak sanggup naik gunung ini maka saya Taleuk ( cerai ). Dengan adanya kejadian itu hinnga saat itu gunung itupun di beri nama dengan nama gunung taleuk ( Cerai ) '' Menurut cerita orang kampong setempat.
Kawasan hutan gunong taleuk menjadi bukti sejarah konflik aceh pada zaman dahulu kala, ini yang menjadi asal muasal adanya gunong taleuk.
Perjalanan ke gunong Taleuk
 Untuk kita bisa mendaki ke gunong Taleuk kita harus melewati pinto sa, Ini adalah bendungan tertua yang ada di kabupaten pidie. Dari pinto sa langsung menuju ke desa panton beunot ini adalah desa yang terakhir yg kita jumpai untuk menuju ke gunung taleuk.
Sesampai ke perkampungan ini kita diwajibkan untuk melapor kepada aparat kampong / Pak Keuchik (Ketua RT) untuk didata. Setelah pendataan selesai perjalanan pun di mulai , tak mudah untuk menuju ke bawah kaki gunung taleuk, kita harus berjuang melintasi aliran sungai dan bebatuan. Memakan waktu hinnga 30 menit untuk mencapai ke bawah kaki gunong taleuk. Disarankan jangan memakai Honda metic.
Kalau sudah sampai ke bawah dibawah gunong taleuk parkirkan Honda pada kebun salah satu milik warga disana. Dan mulailah medaki kira -- kira memakan waktu hinnga 2/3 jam untuk mencapai ke puncak gunong taleuk, dan disaat mendaki kita harus ekstra hati-hati mungkin saja ada harimau Sumatra yang berkeliaran di dalam pergunungan tersebut.
Pohon Berkulit merah